Showing posts with label PUISI. Show all posts
Showing posts with label PUISI. Show all posts
Oleh Effendy Wongso

Jangan gulanai aku dengan durja 
Sebab hingar benar aku direcok rindu 
Menjauhlah Amor 
Jangan ganggu aku dengan asmara

Sahabat, 
Amor adalah elegi 
Ia datang bersangu cinta 
Meniti prominade dari pelangkah 
yang babur oleh kabil

Sepagi ini kita hanya mematung 
Menghitung tetes embun yang sirna 
Adakah bilangan itu ‘kan kembali? 

Ragu ini menguak 
Seperti embun yang menguap 
Lalu kita terdiam seabad 
Sampai menjadi sano
Oleh Rako Prijanto

Ketika tunas ini tumbuh
serupa tubuh yang mengakar
setiap napas yang terembus adalah kata
angan, debur, dan emosi
bersatu dalam jubah terpautan

Tangan kita terikat
lidah kita menyatu
maka setiap apa terucap
adalah sabda pendita ratu

Ah, jiwa ini pasir
di luar itu debu
hanya angin meniup saja
lalu hilang terbang tak ada

Tapi kita tetap menari
menari cuma kita yang tahu

Jiwa ini tandu
maka duduk saja
maka akan kita bawa semua
karena kita adalah satu
Previous PostOlder Posts Home