Showing posts with label PROFIL. Show all posts
Showing posts with label PROFIL. Show all posts

DINAMIS - Energik dan ceria, itulah ciri khas yang melekat pada diri Aviani Malik. Tak heran bila kedinamisannya tersebutlah sehingga ia sempat menjadi pembaca berita-berita olahraga di Metro Sport sebelum menjadi presenter berita (news) di tempat yang sama, News Maker Metro TV. BLOGKATAHATIKU/EFFENDY W
BLOGKATAHATIKU - Energik dan ceria, itulah ciri khas yang melekat pada diri Aviani Malik. Tak heran bila kedinamisannya tersebutlah sehingga ia sempat menjadi pembaca berita-berita olahraga di Metro Sport sebelum menjadi presenter berita (news) di tempat yang sama, News Maker Metro TV.
Saat mewawancarai narasumber, Aviani memang akan tampak serius. Namun jangan salah, wanita yang berkiprah sebagai presenter di Metro TV sejak 2009 ini ternyata adalah tipe orang yang sangat santai dan tidak mau “repot”. Hal itu tampak saat BLOGKATAHATIKU menemui wanita blasteran Arab-Betawi-Tionghoa ini di sela Rakernas Serikat Karyawan Telkom IV di Hotel Makassar Golden (MGH), Jalan Pasar Ikan 52, Makassar, beberapa waktu lalu.
Wanita yang gemar memasak ini mengungkap bahwa ia tidak pernah menyangka akan menjadi seorang pembaca berita atau News Anchor. Ia justru bercita-cita menjadi seorang pengusaha. Namun ujarnya, “Aviani belia” pernah menulis semua keinginan dalam sebuah buku yang diberi nama “What I Want”.
"Believe it or not, saya lupa bahwa saya dulu itu pernah tulis ingin jadi presenter. Ya sudah, it happened kejadian begitu,” kenangnya sambil tertawa.
Saat pertama kali jadi anchor untuk berita olahraga di salah satu stasiun televisi lokal di Jakarta, “O Chanel”, wanita yang gemar bermain basket semasa SMA itu ternyata tidak mengerti apa-apa tentang dunia arena itu.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang olahraga, apalagi sepak bola. Buat saya, sepak bola apa menariknya, orang sedang mengejar-ngejar bola. Iya, benar. Jadi pada saat itu saya kasih tahu, saya itu nol, pengetahuan saya itu nol,” paparnya.
Ia bahkan pernah mencoba membuat naskah tentang berita golf. Bukannya naik, ia malah dimarahi produser. Akan tetapi itu tak lantas membuatnya berputus asa. Ia justru merasa tertantang.
"Sejak saat itu, kalau tidak bisa saya bukannya kabur. Saya malah penasaran kenapa saya tidak bisa, saya harus bisa. Gemas begitu, kan? Buat saya belajar itu, belajar apapun, tidak ada ruginya,” jelasnya.

Fans “Barca”


Wanita kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1984 ini menambahkan, bahkan kini ia menjadi penggemar berat klub asal Spanyol, Barcelona. "Sekarang saya pasti nonton bola. Saya pendukung Barca (Barcelona). Seperti kemarin waktu Barca lawan Real Madrid, ya sudah nonton,” ujarnya dengan mata berbinar-binar.
Selain itu, Avi, demikian nama panggilannya, menjelaskan pengalamannya di program News Maker Metro TV. Menurutnya, berkarier di dunia broadcasting jelas menambah pengalaman dirinya seperti dapat ke mana-mana, kemudian juga dapat menemui berbagai macam karakter orang.
“Di News Maker saya bisa wawancara menteri, bahkan orang yang paling susah ditemui di negeri ini. Saya bisa ketemu, dan itu prestasi yang membanggakan,” akunya.
Namun ada satu hal yang sangat membekas di hatinya, yaitu ketika berkunjung ke Pulau Selaru yang terkenal dengan kualitas rumput lautnya. “Saya sempat menangis melihat realitas di sana. Sama sekali tidak ada listrik. Jadi, selama Indonesia sudah merdeka berpuluh tahun, baru sekali ada menteri yang datang ke sana. Sepertinya tidak ada perhatian dari pemerintah,” kenangnya.

Hobi Baca


Ketika ditanya tentang kegemarannya, wanita yang mengaku masih “jomblo” ini sontak mengatakan membaca. Hobinya akan literatur membuatnya bikin perpustakaan mini di rumah, dan terkait kegemarannya akan membaca, sontak ia bercerita tentang satu buku yang sangat berkesan untuknya, Oei Hui Lan. Buku itu bercerita tentang kisah tragis putri konglomerat Indonesia.
"Saya sampai ke Semarang, cari nomor kontaknya, saya konfirmasi. Saya datangi tempatnya. Nah, saya itu seperti begitu. Kalau menemui sesuatu yang menarik, saya akan cari sampai dapat. Kalau tidak lihat langsung, kan saya tak bisa cerita seheboh ini?" selorohnya terbahak.
Tentang kehidupan percintaannya, Avi mengaku belum ingin membina hubungan dulu dan lebih memilih mengembangkan karier terlebih dulu.
"Kalau sekarang, single and very happy. Lagi fokus di karier, sih. Tetapi kalau yang dekat banyak juga, sih. Namun semua itu saya anggap teman saja, sebab sekarang saya ingin fokus pada rencana jangka panjang untuk membuka yayasan atau bisnis restoran,” ujarnya.
Wanita yang kurang suka shopping ini mengaku sangat suka liputan ke lapangan. Kebetulan pekerjaan dan tugasnya sebagai presenter News Maker Metro TV juga menuntut untuk lebih dinamis dan lebih banyak terjun di lapangan.
"Saya suka sekali karier saya yang sekarang, sangat dinamis seperti sifat saya yang senang pekerjaan di lapangan,” ungkapnya.Menutup perbincangan, Avi mengatakan bahwa semua pekerjaan yang ia lakoni selalu dikerjakannya secara profesional meski ia tetap pada cita-citanya semula untuk menjadi seorang wanita pengusaha.

BLOGKATAHATIKU/EFFENDY W
BLOGKATAHATIKU - Bagi Pretty Tumakaka, menyanyi bukan hanya sekadar hobi tetapi lebih kepada cara ia merefreshingkan diri. Di sela kesibukannya yang luar biasa sebagai marketing communication manager di Hotel Grand Clarion, Makassar, ia memilih “tarik suara” sebagai aktivitasnya mengusir penat. Menyanyi di rumah bernyanyi atau karaoke senantiasa dilakukannya bersama teman-temannya, khususnya di waktu senggangnya, Sabtu-Minggu.
Di temui di sela kesibukannya yang luar biasa di Hotel Grand Clarion, Jalan AP Pettarani, Makassar, beberapa waktu lalu, Pretty, demikian wanita cantik ini disapa, menceritakan perihal hobi menyanyinya, sekaligus sedikit mengulas ihwal keterlibatannya di dunia hotel.
“Menyanyi merupakan cara saya untuk refreshing. Biasanya, Sabtu dan Minggu, waktu yang benar-benar kosong dari rutinitas pekerjaan saya. Biasanya bersama teman-teman,” ujar kelahiran Palu, 8 Oktober 1985 ini.
Terkait hobi menyanyinya tersebut, Pretty mengungkap  aktivitas bernyanyinya tak melulu dilakukan di rumah bernyanyi, tetapi kadang-kadang ia juga menyanyi dalam paduan suara di gerejanya.
Setali tiga uang, Pretty mengakui jika kegiatan menyanyinya tersebut tidak terlalu sulit dilakukannya, sebab di tempatnya bekerja fasilitas seperti ruang bernyanyi juga ada sehingga antara waktu kerja dan hiburan sama-sama dapat dinikmatinya langsung.
“Ya, pekerjaan saya kebetulan di dunia yang tidak jauh dari entertainment, sehingga jika penat, saya tidak usah jauh-jauh mencari hiburan. Di sini semuanya ada, mau ke rumah bernyanyi, mau ke salon, semuanya ada di Hotel Grand Clarion ini,” terang bungsu dari dua bersaudara ini.
Menyoal pekerjaan yang dilakoninya di dunia perhotelan sejak 2008 lalu tersebut, Pretty mengakui banyak mengambil hikmah dari dunia ini, di mana saat merintis kariernya ia pernah menjadi operator hotel.
“Saya merintis karier dari bawah meskipun bergelar sarjana. Saya starting sebagai operator hotel di sebuah hotel berjaringan di Palu. Meskipun ini basic, tapi pekerjaan yang saya lakukan secara tidak langsung membuat saya banyak belajar berkomunikasi dengan orang,” ungkap putri dari pasangan EJ Tumakaka dan Ratih Matoyo ini.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, bagi Pretty yang pernah bekerja di bidang perbankan ini, adalah sebuah kalimat motivasi yang masih diimplementasikannya sampai saat ini, baik saat ia baru menjalani kariernya sebagai operator hotel di Palu, sampai saat ia dipercayakan sebagai marketing communication manager di Hotel Grand Clarion Makassar seperti sekarang.
“Dalam hal pekerjaan, apapun itu, sekecil apapun, dari operator hotel sekalipun, kalau kita mengucap syukur, kalau kita menerima dengan rasa syukur, sesuatu itu akan indah pada waktunya,” beber penyuka kuliner Manado ini.
Selama bertugas di Hotel Grand Clarion, yang dijalaninya di awal 2011 lalu, alumnus SMA Negeri 7 Manado dan Institute Business Administration (IBA) Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini, mengatakan “enjoy” melaksanakan tugas-tugasnya tersebut.
“Selama bekerja di dunia perhotelan, saya belum pernah mengalami kendala berarti. Ya, kan masing-masing hotel punya tantangan sendiri, punya cara main sendiri-sendiri, perbedaan itu jadi pelajaran buat saya,” aku sosok mandiri yang memiliki cita-cita ingin memiliki hotel sendiri di Palu.
Ditambahkan, selama ini ia sangat menikmati bekerja di Hotel Grand Clarion. Selain dapat menambah wawasan mengenai dunia perhotelan, ia juga bisa bertemu banyak orang, dan menjalin relasi dengan tamu dari kalangan menengah ke atas.
“Suatu saat, saya ingin memiliki hotel sendiri. Untuk itulah saya banyak belajar mengenai manajemen hotel. Ya, belajar sekian tahu tentang perhotelan, harapannya seperti itu,” tandasnya.

Foto: Pribadi
"Si Cantik yang Hobi Cuap-cuap"

Show salah satu bintang cilik Indonesia yang diadakan di Medan beberapa tahun silam adalah pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan oleh salah satu penyanyi sepuluh besar Indonesian Idol 2008 ini. Soalnya, dari situlah wanita yang memiliki nama lengkap Reni Mait ini merintis dan memulai kariernya di bidang entertainment sebagai Master of Ceremony (MC).
“Waktu itu, Joshua sedang berada di puncak kejayaannya sebagai bintang penyanyi cilik Indonesia. Kalau tidak salah ketika mengadakan show ke Medan, ia masih SD. Saya pun waktu itu juga masih kecil. Kebetulan pada waktu itu ada yang menawarkan untuk menjadi MC show Joshua, ya sudah saya pun mencobanya,” ungkap Reni saat ditemui di sela-sela menjadi MC pagelaran sebuah event.
Sejak saat itulah, kemampuannya untuk membawakan sebuah acara semakin terasah. Terlebih, jika yang dibawakannya adalah acara yang berhubungan dengan anak muda, seperti acara musik. Kata-kata manis Reni yang ditujukan kepada penonton untuk terus mengikuti jalannya suatu acara mengalir dengan indah, sehingga para penonton pun tidak bosan mengikutinya.
“Buat saya MC itu adalah dunia yang menarik dan menyenangkan. Di mana kita bisa melakukan sesuatu seperti bicara di depan orang banyak, yang mana hal-hal seperti ini tidak semua orang bisa melakukannya. Satu yang harus di perhatikan seorang MC, yakni jangan sampai kita kehabisan kata-kata,” tutur penyiar Radio Prambors Medan ini.
Lebih jauh Reni menambahkan, agar tidak kehabisan kata-kata saat berada di atas panggung, dirinya memiliki dua modal sehingga acara yang dibawakannya tetap menarik. Kedua modal tersebut adalah memperluas pergaulan dan harus selalu memiliki pengetahuan yang luas.”Kata-kata itu adalah seninya menjadi seorang MC, jadi supaya tidak kehabisan kata-kata, saya selalu mencoba untuk terus menggali pengetahuan dan memperluas pergaulan,” terangnya.
Di dunia entertainment, khususnya MC, Reni termasuk MC papan atas Kota Medan. Event musik adalah salah satu yang sering dibawakan wanita cantik kelahiran 11 Maret 1986 ini. Selain itu, ketika masih duduk di kelas satu SMA ia juga pernah menjadi juara presenter Trans TV. Kemudian beberapa acara TVRI dan Deli TV juga pernah di bawakannya.
Dukungan dan motivasi dari keluarga yang besar, membuat alumni Fakultas Hukum USU angkatan 2004 ini tertantang dan termotivasi untuk terus berkecimpung di dunia entertainment. Jadwal kesehariannya yang lumayan padat, tak lantas membuat dirinya lupa pada keluarga dan pendidikan.
“Syukurlah dukungan dari keluarga sangat besar. Hal ini bagi saya sangat berpengaruh positif, karena dengan adanya dukungan tersebut saya semakin termotivasi untuk terus mengembangkan karier saya di dunia entertainment. Ya, pastilah, sebab keluarga adalah yang paling utama. Agar keluarga dengan karier saya ini tidak terganggu, sebelumnya saya harus pandai me-"menej" waktu,” papar putri pasangan Ari Mait dan Sri Mujiati. (blogkatahatiku.blogspot.com)
RISKA AFRILIA - Perhelatan Indonesian Idol selama ini memang selalu membawa nuansa beda. Pada babak audisi, seorang penyanyi muda bernama Riska Afrilia yang tampil menyanyikan lagu sendiri dalam audisi Indonesian Idol 2014, sangat menarik perhatian para juri, Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, dan Titi DJ. BLOGKATAHATIKU/IST
BLOGKATAHATIKU - Perhelatan Indonesian Idol selama ini memang selalu membawa nuansa beda. Pada babak audisi, seorang penyanyi muda bernama Riska Afrilia yang tampil menyanyikan lagu sendiri dalam audisi Indonesian Idol 2014, sangat menarik perhatian para juri, Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, dan Titi DJ.
Penampilan gadis asal Garut ini mendapatkan pujian dari tiga juri. Selain itu, secara terpisah ia juga mendapatkan pujian dari Fatin Shidqia Lubis yang merupakan jawara dalam ajang “X Factor” Indonesia. Melalui kicauan di akun Twitter-nya @FatinSL, Fathin menyebut:  “Td ada rambut pendek, manis, gitaran, bawa lagu sendiri di idol. Suka banget!! Suaranya bikin gemes! Imuuuut”.
Memang, kala menyanyikan lagu ciptaannya sendiri, Riska atau yang akrab dipanggil Drizz Gautisha ini langsung menarik perhatian, di mana ia tampil sempurna dengan suara unik dan khas berkesan “childish”, ditambah petikan gitar akustiknya yang fasih. Adapun lagu yang diciptakannya sendiri menyuarakan kisah percintaan dan kegalauan yang biasa dirasakan oleh para remaja di Indonesia.
Berikut ini penggalan lirik lagu milik Riska:
  
Dulu, ‘ku memang kalau apa-apa diam
Hingga ‘ku tak bisa serasa mati rasa
Kini, tak lagi
Kata mama juga jangan, bimban, itu menyakitkan
Kini ‘ku tak lagi galau cukup
Kemarin ‘ku galau, bila hanya memang menyiksa-nyiksa batinku
Ooh, tak ingin lagi 'ku galau cukup
Kemarin ‘ku galau, kinilah saatnya kurasakan bahagia

Riska sendiri berasal Garut yang mengikuti audisi di Bandung. Penyanyi yang sebelumnya hanya mengunggah lagu-lagunya di media online dan internet ini mengaku terinspirasi oleh penyanyi-penyanyi Indonesia seperti Nicky Astria, Nike Ardilla, La Luna, Inka Christy, Anggun C. Sasmi, Mel Shandy, Vina Panduwinata, Dewi Yull, Melly Goeslaw, Iwan Fals, Slank, Armada, Chrisye, dan Ungu.
“Aku senang kamu, lagu ciptaanmu juga bagus,” demikian diungkapkanTiti DJ saat mengomentari penampilan Riska dalam audisi Indonesian Idol 2014 yang ditayangkan RCTI, Jumat (27/12/2013) malam.
Terpesona suara penyanyi kelahiran Garut, 22 April 1992 ini, seusai menyanyikan lagu ciptaannya sendiri dan lagu “Inikah Rasanya Cinta” yang pernah dipopulerkan ME, Anang Hermansyah langsung menawarkan gadis itu untuk rekaman di studionya. Riska pun tampak kaget bercampur senang, tetapi untuk beberapa saat ia mengatakan untuk sementara fokus di Indonesian Idol dulu.
Hal yang sama diutarakan Ahmad Dhani yang meminta Riska memilih rekaman di studionya. Riska hanya menjawab, “Mau” dengan haru akan tetapi tak berapa lama ia akhirnya menepisnya.
“Hm, pilih di (Indonesian) Idol dulu,” ungkap Riska, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.
Setelah itu, berkat penampilannya yang memukau, ketiga juri Indonesian Idol itu praktis meloloskan Riska. Ajang Indonesian Idol 2014 saat ini memasukkan nama baru, yakni Tantri “Kotak” dalam barisan juri. Sebelumnya, tiga nama lainnya seperti Anang, Ahmad Dhani, dan Titi DJ telah beberapa kali menjadi juri pada Indonesian Idol.
HOBI CICIPI MAKANAN PEDAS

Foto: Effendy Wongso
Senang mencicipi masakan bercita rasa pedas merupakan hobinya selain traveling. Itulah Ivonne Tumbelaka, Marketing Communication (Marcom) Makassar Golden Hotel (MGH). Setali tiga uang, ia mengungkapkan bahwa pekerjaan yang dilakoninya di seputar lobi dan resto MGH tidak terlepas dari hobinya tersebut.
Sebut saja kala MGH mengeluarkan menu baru untuk hotel, maka sebagai orang pertama di luar chef, ia adalah orang pertama yang mencicipi. This is my work, akunya, demikian ia menyoal kesukaannya terhadap kuliner bercita rasa pedas kepada KATA HATIKU yang menyambanginya saat MGH merilis menu baru untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, Christmas Corner (Square Pizza), di Kafe Pier52, MGH, Jalan Pasar Ikan 52, Makassar, beberapa waktu lalu
Memulai kariernya di dunia perhotelan hingga akhirnya menjadi seorang Marketing Communication (Marcom)di Makassar Golden Hotel (MGH), salah satu hotel bonafide di Kota Makassar, bukanlah perjalanan yang singkat bagi wanita yang akrab disapa Ivonne ini. Setelah menyelesaikan kuliahnya, wanita cantik ini pun ditawari Hotel Aryaduta Makassar untuk bekerja menjadi staf administrasi, kemudian menjadi sales, dan marketing eksekutif yang menangani corporate  sejak 2008. Pada Agustus 2010, ia mendapat tawaran menjadi Marcom di MGH, dan resmi berkarya di sana pada September 2010, hingga akhirnya menjadi Marketing Communication.
Alumnus Jurusan Akuntansi Atma Jaya Makassar ini, rupanya memiliki segudang pengalaman selain berkecimpung di dunia perhotelan, sambil kuliah wanita low profile ini pernah  bergabung di salah satu Event Organizer, pernah  pula menjadi penyiar radio,dan  Master of Ceremony (MC) di sejumlah acara.
Awalnya saya  sama sekali tidak berencana untuk bekerja di hotel, kebetulan waktu saya kuliah, saya mengangkat judul skripsi mengenai perhotelan. Saya kemudian mulai melihat dunia perhotelan seperti apa. Setelah magang di Hotel Aryaduta, saya mengenal serta mulai tahu, dan semakin besar rasa ingin tahu saya untuk mengenal lebih jauh manajemen hotel.Hingga saat ada kesempatan sayap pun mulai menjatuhkan pilihan untuk bekerja di dunia perhotelan,” papar Ivonne.
Sementara itu, dunia marketing adalah dunia yang menarik bagi seorang Ivonne, pasalnya dengan menekuni pekerjaan ini ia bisa enjoy dan memiliki banyak pengalaman. Namun yang paling menarik baginya adalah relasi, bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan.
“Kita dituntun belajar,bagaimana kita dapat berkomunikasi yang baik dengan banyak orang, memberi pelayanan terbaik sesuai dengan standar yang ditentukan, dan menghahapi banyak wartawan dengan karakter masing-masing. Bidang saya menuntut saya untuk membangun jaringan dan relasi,” jelas wanita kelahiran Makassar, 20 September 1985 ini.
Sejauh ini, wanita yang akrab dengan para wartawan tersebut mengungkapkan kendala yang dihadapinya mampu diatasi dan diselesaikan,karena pada dasarnya di dunia perhotelan intinya adalah komunikasi. Adapun tantangan menjadi seorang marcom, diakui Ivonne, bahwa seorang marcom harus selalu up to date dengan pemberitaan, mampu membangun atau setidaknya mempertahankan citra perusahaan.
Namun demikian, lanjutnya, menjadi marcom konsekuensinya adalah waktu yang banyak tersita untuk urusan pekerjaan sehingga ia memanfaatkan semaksimal mungkin waktu liburnya, entah dengan tidur seharian atau refreshing dengan travelling.
“Keluarga  juga mengerti dengan pekerjaan saya. Meski menyita waktu (untuk keluarga), namun saya menyukai pekerjaan yang ditugaskan kepada saya. Waktu yang saya berikan (curahkan) untuk pekerjaan saya  adalah bentuk loyalitas terhadap perusahaan,aku Ivonne.
Untuk menghadapi kejenuhan dalam bekerja,ia mengungkapkan tipsnya yakni enjoy dan bersyukur. Saat membuka mata, ungkap Ivonne, setiap pagi ia bersyukur karena masih bisa bekerja menjadi seseorang yang berguna.
“Rasa syukur akan menghilangkanrasa jenuh, dan sebisa mungkin selingi waktu dengan berkumpul bersama teman dan keluarga, atau lakukan traveling, kata Ivonne.
Target ke depannya,Ivone berharap mempunyai kesempatan untuk bisa melanjutkan pendidikan S2-nya dan memilih program studi komunikasi atau HI untuk menunjang pekerjaanya kelak. Wanita murah senyum ini selalu meyakini bahwa segala sesuatu itu akan indah pada waktunya.
“Jadi manusia hanya bisa bersabar dan menjalani saja semaksimal mungkin, sisanya Tuhan yang mengatur. Intinya orang yang mau berusaha adalah mereka yang akan berhasil. Meski kita merasa lelah sekalipun,teruslah berusaha dan jangan pernah ada kata menyerah,” tegas wanita tangguh di balik sukses MGH ini. (blogkatahatiku.blogspot.com)
Previous PostOlder Posts Home