Showing posts with label KULINER. Show all posts
Showing posts with label KULINER. Show all posts
“Satay with Peanut Sauce di Hotel Aston Makassar”

Foto: Ahmad Alia
Jelang libur seperti weekend atau Tahun Baru, Hotel Aston Makassar senantiasa menghadirkan gebrakan baru untuk promosi kulinernya. Salah satunya adalah dengan menyuguhkan makanan dan minuman spesial, sekaligus paket harga kamar untuk liburan. Promo kuliner tersebut menyuguhkan Satay with Peanut Sauce, Buntut Black Pepper, Cucumber Aqua Fresca, dan Sweet Summer.
Salah satu kuliner favorit yang ditawarkan manajemen Hotel Aston Makassar selain Buntut Black Pepper adalah Satay with Peanut Sauce. Menu makanan ini adalah sajian khas berbahan dasar olahan daging sapi yang disajikan dengan khas tusukan sate serta diberi bumbu penyedap seperti irisan bawang bombai, cabai, dan lain-lain.
Sementara itu, untuk Buntut Black Peppernya, dibalut dengan saus lada hitam serta ditaburi irisan paprika hijau dan merah, juga bawang bombai. Khusus untuk Buntut Black Pepper ini disajikan tanpa kuah kaldu sup.
Buntutnya sangat empuk, dan daging tebalnya mudah diloloskan dari tulang. Lemak-lemak tipis yang melekat di daging membuat rasanya sedikit “juicy”, serta memberikan aksen gurih saat disantap. Sambal ricanya juga cukup mengigit, dan apabila kurang pedas atau terlalu pedas tinggal menambahkan sambal atau kecap manis yang sudah disediakan.
Selain konsisten menghadirkan citarasa kulinernya yang lezat seperti Satay with Peanut Sauce dan Buntut Black Pepper tadi, Hotel Aston Makassar juga merupakan salah satu hotel yang menggabungkan fasilitas modern dengan pemandangan alam ala adventure tours di Makassar. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu karena dapat dapat menikmati berbagai pemandangan alam yang memukau melalui jendela kamar maupun resto di puncak hotel.
Adapun kolam renang indoor, spa, dan pusat kebugaran di dalam hotel, juga menawarkan kenyamanan akhir pekan bagi para tamu. Hotel ini juga sangat representatif, di mana terletak di kawasan pusat bisnis Makassar. Para tamu hotel juga hanya butuh waktu 15 menit untuk berjalan kaki ke Pantai Losari dan Benteng Rotterdam Makassar yang tersohor.
Foto: Ahmad Alia
Tak sekadar itu, kamar modern dengan perabotan kayu elegan hotel ini pun dilengkapi dengan TV layar datar HD, fasilitas membuat kopi atau teh, dan minibar. Kamar mandi pribadinya dilengkapi dengan perlengkapan mandi, pengering rambut, dan jubah mandi. Di hotel ini, para tamu dapat berkunjung ke Olympus Restaurant dan Restoran The Pool Plaza yang terletak di puncak hotel, yang menyajikan aneka hidangan lokal dan internasional, serta menyuguhkan pemandangan laut yang indah.
Hotel Aston Makassar hanya butuh waktu lima menit berkendara dari Pelabuhan Makassar tempat para tamu dapat naik perahu selama 45 menit untuk mencapai Pulau Samalona. Hanya dengan 15 menit berkendara, para tamu juga akan sampai ke taman hiburan indoor ternama, Trans Studio Makassar (TSM). Sementara itu, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pun dapat dijangkau dengan cepat, dan hanya memerlukan 30 menit berkendara dari hotel.
Hal tersebut diungkapkan Public Relation Manager Hotel Aston Makassar, Kezia Maureen Sugianto di Restoran The Pool Plaza, Hotel Aston Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, beberapa waktu lalu. Menurutnya, selain fasilitas-fasilitas di atas tadi, sarapan prasmanan ala Hotel Aston Makassar juga senantiasa menghadirkan beragam menu pilihan, termasuk menu-menu baru setiap bulan seperti Parade Satay with Peanut Sauce, Buntut Black Pepper, Cucumber Aqua Fresca, dan Sweet Summer di setiap masa libur ini.
“Jelang libur, kami menawarkan menu-menu baru tersebut, termasuk paket kamar untuk berlibur bagi keluarga. Di sini, area kolam renang juga sangat cocok untuk bersantai menghabiskan waktu liburan bersama keluarga dalam kenyamanan tropis Makassar,” terangnya.
 Mengawali liburan tutup tahun ini pula, wanita cantik yang lebih akrab disapa dengan nama Maureen ini menjelaskan bahwa pihak manajemen Hotel Aston menawarkan promo spesial bagi para tamu, di mana mereka dapat mencicipi beragam menu kuliner baru tadi, mulai dari harga Rp 25 ribu. (blogkatahatiku.blogspot.com)


Kuliner Italia yang “Maknyus” di Lidah

Banyak jalan ke Roma, tetapi tentu saja Anda tidak perlu ke Roma atau Italia jika hanya sekadar ingin menikmati kuliner ala Negeri Menara Miring Pisa, Italia. Pasalnya, kafe bernuansa Italia dengan makanan khasnya seperti pizza dan spaghetti ini telah hadir di Kota Anging Mammiri. Adalah Kafe Pisa, Jl Botolempangan 58, Makasar, sebuah kafe populer yang awalnya dikenal sebagai gelateria atau gerai es krim khas Italia.
Akan tetapi itu dulu, sekitar 18 tahun silam di mana Kafe Pisa belum sebagai kafe waralaba atau franchise. Setelah mengembangkan menu kafe dengan berbagai jenis makanan, kafe yang berdiri pada 1993 ini mulai populer, bukan hanya sebagai sebuah gelateria akan tetapi sudah dapat dikatakan resto dengan sajian makanan lengkap. Tentu saja dengan skala dan sajiannya sekarang, sebenarnya Kafe Pisa sudah tidak lagi disebut kafe atau trattoria, namun sudah setara dengan ristorante atau resto.
Daftar menu yang ada di Kafe Pisa juga disusun seperti layaknya restoran di Italia. Mulai antipasti atau hidangan pembuka, sup dan salad, pasta, pizze, secondi di carne (hidangan utama daging), dan secondi di pesce (hidangan utama seafood). Jangan khawatir, bila Anda sedang tidak berselera makan masakan Italia, Kafe Pisa juga menyediakan berbagai sandwiches maupun hidangan Asia seperti nasi goreng ikan asin, ayam asam-manis, sup buntut, dan salmon teriyaki.
Dengan lokasi yang strategis dan suasana nyaman nan representatif, Kafe Pisa memang layak jadi pilihan Anda sekeluarga untuk bersantai sembari bersantap. Salah satunya adalah di mana penataan ruang makan kafe ini memanfaatkan penempatan beberapa meja di ruang terbuka dan balkon, sehingga menciptakan suasana makan “al fresco” seperti di Italia.
Untuk bagian pasta, yang dibanderol antara Rp 39 ribu hingga Rp 66 ribu, Anda akan menemukan beberapa jenis yang sudah umum dikenal seperti spaghetti bolognese, spaghetti carbonara, alla aglio olio peperoncino, fettuccine alfredo, fusili tonno e olive, dan lain-lain. Sesekali Anda juga bisa menyicipi pasta fresca seperti ravioli di carne, ini semacam pangsit isi daging cincang yang dibanderol Rp 49 ribu. Atau, ravioli agli spinaci con crema di gorgonzola yang berisi bayam dan keju yang dibanderol Rp 66 ribu. Pokoknya, semuanya “maknyus” di lidah.
Kafe Pisa juga menawarkan berbagai jenis pizza unik, yang dibanderol antara Rp 45 ribu hingga Rp 115 ribu. Akan tetapi yang paling populer tentu saja volcano, yakni pizza tutup seperti calzone isi pepperoni. Selain itu, ada juga involtino, pizza gulung yang tidak memakai saus tomat. Salah satu kreasi khasnya adalah gindara pizza.
Bagi pengunjung yang gemar makan daging-dagingan, menu yang satu ini tidak bisa Anda lewatkan. Pasalnya, "filetto alla zingara" atau "beef tenderloin"-nya ditumis dengan daging asap dalam saus paprika sungguh menggiurkan, dan ini merupakan salah satu signature dish Kafe Pisa. Adapun menu andalan lainnya adalah grigliata di manzo, yaitu beef tenderloin panggang dengan saus red wine dan jamur.
Nah, bagi Anda yang lebih menyukai ikan, yang dibanderol seharga Rp 69 ribu hingga Rp 110 ribu, pilihannya jatuh pada misto griglia di pesce atau barbeque seafood campur, atau juga salmone primavera dengan saus white wine yang dijamin bikin Anda ketagihan mencicipinya. Walaupun telah bermenu lengkap, akan tetapi Kafe Pisa masih tetap mengutamakan pilihan "gelati" atau es krim Italia khasnya yang merupakan buatan sendiri. Es krim ini bisa dipesan per scoop yang dibanderol Rp 22 ribu, atau dalam bentuk sundae yang dibanderol Rp 63 ribu.

Syarat Waralaba
Sebagai kafe waralaba, Kafe Pisa sudah hadir dalam 16 gerai di sembilan kota di Indonesia, di antaranya Jakarta, Tangerang, Medan, Surabaya, Samarinda, Semarang, Palu, Lombok, dan Makassar. Untuk Anda yang tertarik membuka usaha kuliner berlabel “Kafe Pisa” ini, PT Boga Rahardjo Adipratama mengeluarkan syarat yang tidak terlalu sulit.
Syarat-syarat tersebut di antaranya memiliki minat dalam bisnis makanan dan minuman, memiliki dana investasi yang cukup, memiliki atau menyewa lokasi kafe yang tepat, memiliki badan usaha resmi, bersedia menjalankan bisnis makanan dan minuman mereka sendiri atau menunjuk seseorang yang mampu menjalankan bisnis sebagai waralaba aktif, berkomitmen dalam bisnis, bersedia menerapkan sistem operasional sesuai prosedur operasi standar dan mematuhi aturan yang diberikan oleh PT Boga Rahardjo Adipratama. (blogkatahatiku.blogspot.com)


"Bumbunya Meresap sampai ke Tulang"

Suguhan kuliner berbahan ayam, saat ini merupakan salah satu makanan yang dapat dikatakan paling laris dan diminati. Selain karena cara menyajikannya yang sederhana, makanan itu juga sangat praktis. Oleh karena itulah, olahan ayam merupakan menu favorit yang dapat dijumpai hampir di semua kafe atau resto di Indonesia, khususnya Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Adalah Rumah Makan (RM) Ayam Penyet Ria Khas Ibu Ruth yang terletak di Jalan Pengayoman, Makassar, pun ini bisa dibilang cukup laris didatangi oleh para pengunjung yang ingin mencicipi menu ayamnya.
Salah satu menu khasnya, sudah pasti adalah ayam penyet. Menurut Manager Operasional RM Ayam Penyet Ria, Alvin, beberapa waktu lalu, bukan hanya ayam saja yang menjadi menu andalan, akan tetapi ada beberapa menu lain misalnya lele, bebek, sop buntut, dan lainnya.
Banyaknya menu ayam penyet yang juga ditawarkan oleh rumah makan lain, menurut Alvin, hal tersebut bukanlah menjadi sebuah kendala bagi pihaknya. Pasalnya, rumah makan yang ia handle ini memiliki keunggulan tersendiri.
“Salah satunya adalah bumbunya yang spesial, serta ayamnya yang lebih presto dan lebih lembut sampai ke tulangnya. Selain itu, sambelnya juga menjadi faktor utama kelezatan ayam penyet ini, yaitu terbuat dari bumbu terasi,” terangnya.
Alvin menambahkan, jika di rumah makan lain kebanyakan ayam penyetnya dicampur langsung dengan bumbu, namun berbeda dengan RM Ayam Penyet Ria, di mana ayam dan bumbunya dipisah dan memakai kremes tersendiri.
Dijelaskan, karena RM Ayam Penyet Ria merupakan rumah makan waralaba sehingga semua bumbu dan racikannya sudah baku dan memiliki standar tersendiri. Untuk menu bebeknya juga dipenyet, dan kelezatannya tidak kalah dengan ayam.
“Untuk makan di RM Ayan Penyet Ria ini, harganya sangat terjangkau. Hanya dengan Rp 13.500, Anda sudah bisa menikmati satu porsi ayam penyet. Sementara untuk bebek, cukup dengan Rp 19 ribu,” papar Alvin.
Semua kalangan, imbuhnya, bisa masuk dan menikmati hidangan di RM Ayam Penyet Ria ini. Jam buka RM Ayam Penyet Ria, jelas Alvin, yaitu mulai pukul 10.00 Wita hingga 23.00 Wita setiap hari. Pengunjung yang datang juga cukup banyak, terutama jam istirahat kantor.
“Malam hari, biasanya pengunjung yang datang adalah rombongan keluarga. RM Ayam Penyet Ria juga bisa menerima pesanan tempat untuk acara ulang tahun ataupun arisan. Selain itu, untuk lantai dua tempatnya dapat dipakai untuk meeting,” ungkapnya.
Makanan di rumah makan ini bisa dicicipi oleh semua kalangan lantaran harganya yang sangat terjangkau. Pagi hari, biasanya pengunjung yang datang berasal dari kalangan mahasiswa, yang singgah sebelum ke kampus, ataupun ibu-ibu yang habis menjemput anaknya pulang sekolah.
Untuk menjaga loyalitas pelanggan, Alvin memberikan beberapa tips, misalnya menerima dan menampung semua kritikan yang ada. Jadi kritikan yang diberikan pelanggan itu diterima positif oleh pihaknya sebagai bahan untuk membangun rumah makan yang ia bawahi ini sehingga menjadi lebih maju lagi.
“Untuk hal yang kurang baik, yang berasal dari pelanggan ini kami jadikan sebagai motivasi untuk bisa lebih memuaskan pelanggan, agar RM Ayam Penyet Ria lebih baik lagi,” bebernya.
Banyaknya rumah makan yang “menjamur” di Makassar tidak membuat wanita bersahaja ini merasa kesulitan. “Intinya adalah bagaimana kita menjaga kepercayaan konsumen, menjaga kualitas, serta team work dalam bekerja,” tandasnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
Konsep “4 in 1” ala De Luna Resto and Cafe

Foto: Pribadi
Di era modern seperti saat ini, orang-orang semakin berlomba untuk menciptakan atau membuat peluang bisnis yang dapat mendulang profit besar. Berbagai upaya dilakukan agar dapat menarik minat pasar. Seiring dengan perkembangan zaman, pada umumnya masyarakat Indonesia di kekinian mencari sesuatu yang lebih praktis sehingga dapat menghemat waktu, tenaga, dan uang.
Dengan konsep “4 in 1”-nya, De Luna Resto and Cafe menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya di Kota Makassar, dengan menyajikan satu tempat yang nyaman dengan berbagai kebutuhan yang bisa dilakukan di tempat ini, seperti meeting, gathering, seminar, dan prewedding.
Dengan lokasi yang sangat strategis, yaitu terletak di Jalan Ahmad Yani, Makassar, De Luna Resto and Cafe bisa menjadi salah satu alternatif  tempat untuk menyelenggarakan berbagai kebutuhan seremoni pengunjung.
Duty Floor Manager De Luna Resto and Cafe, Riska, beberapa waktu lalu, menjelaskan bahwa De Luna Resto and Cafe ini tidak hanya berada di Makassar, tetapi juga memiliki cabang di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di Opsal Plaza, di mana Makassar sebagai pusatnya.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya berencana membuka cabang lagi di Parepare, Sulsel. “De Luna Resto and Cafe ini tidak hanya menyediakan tempat untuk meeting, gathering, ataupun prewedding pada lantai empat, tetapi juga ada De Luna Bakery, sehingga lebih memudahkan orang-orang yang datang ke De Luna Resto and Cafe ini untuk mendapatkan semuanya dalam satu tempat.”
Selain pas dijadikan tempat nongkrong dan bertemu relasi, De Luna Resto and Cafe juga menyediakan lantai empat untuk berbagai acara formal. Konsep minimalis yang dirancang ini terlihat dari beberapa ornamen seperti sofa berwarna hitam yang elegan, serta ada pula kursi makan dan kursi kayu yang semakin membuat nyaman suasana lantai empat kafe yang berhadapan dengan pusat perbelanjaan Karebosi Link tersebut, apalagi ditambah dengan adanya panggung yang disesuikan dengan keperluan tamu.
Bagi pengunjung yang ingin berkunjung, De Luna Resto and Cafe buka setiap Minggu-Kamis (11.00-23.00 Wita), dan untuk akhir pekan yaitu Jumat (11.00-24.00 Wita) dan Sabtu (11.00-01.00 Wita). Untuk lantai satu diberi nama “De Luna Teras”, dan langsung ke lantai empat pengunjung bisa menemui “Resto and Balcony Cafe” yang juga sekaligus dapat digunakan sebagai tempat meeting, gathering, seminar, dan prewedding sesuai dengan kebutuhan.
Harga yang dipatok pun sangat kompetitif sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang diberikan yaitu Rp 85 ribu hingga Rp 150 ribu per orang, yang berlaku untuk meeting (plus coffee break), gathering, seminar, dan prewedding.
“Pengunjung yang datang ke tempat ini bisa mencapai 100 orang untuk hari biasa, dan weekend bisa mencapai 300 hingga 400 orang,” ungkap Riska.

Bebek Peking

Riska mengatakan, makanan khas yang bisa dinikmati di De luna Resto and Cafe ini antara lain Bebek Peking dengan tekstur daging yang lebih empuk dan bumbu khas racikan ala De Luna.
“Selain itu, dalam rangka menyambut Hari Valentine atau yang biasa dikenal dengan hari Kasih Sayang, maka De Luna Resto and Cafe juga menyediakan cake Valentine yang dihiasi dengan lelehan coklat yang nikmat dan bentuk uniknya seperti hati,” ungkapnya.
Tak ketinggalan juga, aneka ice cream yang lezat dengan berbagai varian rasa disajikan di kafe ini. Selain itu, hadir pula makanan khas Thailand ala De Luna seperti Tomyam Seafood, Nasi Goreng Nenas, dan menu lainnya.
“Makanan khas Thailand yang disajikan di De Luna berbeda dengan makanan khas Thailand yang disajikan di resto atau kafe lainnya,” akunya. (blogkatahatiku.blogspot.com)


Warung Kopi Phoenam, “Since 1946”

Kopi selalu mendapat tempat di hati para penggemarnya. Bukan saja pada citarasa dan aromanya yang khas, akan tetapi keterikatan psikologis terhadap komunalitas, baik sekadar kongko maupun keterlibatan emosional individu terhadap suasana warung kopinya yang terbilang klasik.
Adalah Warung Kopi (Warkop) Phoenam, didirikan sejak 1946, warkop ini telah menjadi salah satu ikon kuliner di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bagi masyarakat penikmat kopi kelas menengah ke atas, Warkop Phoenam pasti tidak asing lagi. Warkop yang dirintis dari sebuah jalan kecil, tak jauh dari Pelabuhan Makassar ini kini mulai merambah Nusantara lantaran memiliki konsumen fanatik.
Saat ini, Phoenam dijalankan oleh generasi kedua dari pendirinya yang bernama Liong Thay Hiong. Meskipun sudah generasi kedua, namun citarasa kopi di Phoenam tetap sama dan tidak berubah. Penerusnya kini juga masih konsisten terhadap cara meracik kopi dengan cara tradisional. Tentu saja ini dilakukan demi mempertahankan eksistensi aroma kopi yang khas klasik.
Dulu, ketika memulai bisnis warkopnya, Liong Thay Hiong didampingi dua orang kerabat dekat dan seorang pamannya yang berpendidikan tinggi bernama Prof Dr Tae Pen Liong. Dengan jiwa kewirausahaan, sang paman memberi nama warkop tersebut Phoe Nam.
“Phoenam berasal dari bahasa Mandarin yang artinya terminal atau tempat transit di selatan. Belakangan, untuk memudahkan pengucapannya dua kosa kata disatukan menjadi Phoenam,” jelas Albert, generasi kedua Warkop Phoenam, saat disambangi di warkopnya, Jalan Jampea, Makassar, beberapa waktu lalu.

Dipatenkan
“Nama Phoenam tersebut telah dipatenkan sejak 2006 lalu, sehingga di manapun, bila Anda menemukan warkop yang menggunakan nama ini, pasti berkaitan dengan Warkop Phoenam yang kini berpusat di Jalan Jampea, kawasan Pecinan di Makassar,” ungkap Albert.
Menurutnya, dari dulu hingga sekarang sajian kopi Warkop Phoenam tak pernah berubah. Mereka mempertahankan kekhasannya, citarasa, dan cara penyajiannya. “Terus terang, kami tidak mau latah mengikuti tren penyajian warkop atau kafe modern.”
Rahasia kekhasan kopi di Phoenam, aku Albert, terletak pada jenis kopi yang digunakan, yang merupakan campuran berbagai macam kopi dengan aroma yang berbeda. “Peracikan kopi di Phoenam masih menerapkan cara-cara tradisional.”
Kelebihan cara tradisional, beber Albert, lantaran rasa kopi versinya bisa diracik sesuai keinginan konsumen, sesuatu yang mustahil dilakukan jika menggunakan cara-cara modern yang patronis. Selain itu, rahasia kenikmatannya adalah jenis air seduhannya. “Kopi kami diseduh bukan dengan air panas saja, namun menggunakan air sari kopi, yang telah disiapkan pada subuh hari sebelumnya. Inilah yang menghasilkan kopi dengan cita rasa yang tinggi.”
Dengan segala kelebihannya Warkop Phoenam kini memiliki cabang di mana-mana, dan mulai merambah Nusantara. Di Makassar sendiri dapat ditemukan di empat titik, yaitu di Jalan Jampea, Bumi Tamalanrea Permai, Jalan Boulevard Raya, Panakkukang Square, dan Jalan Sam Ratulangi. Di luar Makassar, Phoenam dapat ditemukan di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Surabaya, Bandung, dan Jakarta.

Waralaba
Outlet Phoenam di Makassar, jelas Albert, dikelola dirinya sendiri beserta anak-anaknya. Sementara itu, untuk yang berada di luar Makassar dikelola dengan sistem manajemen terbuka, atau dalam bahasa bisnisnya adalah kerja sama ala waralaba.
Ia sebenarnya menolak penggunaan kata waralaba untuk bentuk kerja sama yang telah dilakukannya dengan pihak lain, akan tetapi sebagai unit usaha warkop yang mengedepankan “win-win solution” atau bisnis yang berorientasi saling menguntungkan, mau tidak mau manajemen pengelolaannya tetap mengikuti pola waralaba.
“Syarat untuk bermitra dengan Warkop Phoenam, antara lain harus memiliki lokasi yang strategis di kawasan perkantoran dengan ukuran minimal enam kali 20 meter, atau cukup menampung 18 meja dan kursi, serta mengikuti aturan standar properti yang ditetapkan kami selaku pemilik merek. Ya, dapur dan peralatannya harus diseragamkan dengan Warkop Phoenam lainnya,” terang Albert.
Peralatan yang dimaksudnya adalah tiga bahan utama, yakni kopi, teh dan sari kaya atau sejenis selai roti. “Semuanya harus dipasok dari Phoenam Makassar. Sebelum membuka usaha, mitra diberi pelatihan khusus untuk peracikan kopi agar sesuai dengan standar kopi Phoenam. Kontrak kerja sama berlaku selama tiga tahun dan dapat diperbarui kembali,” ujarnya.
   Albert merinci, Phoenam tidak menetapkan harga khusus untuk kemitraan tersebut, kecuali kewajiban penggunaan peralatan yang disiapkan oleh Phoenam. “Tidak ada pembayaran royalti, mitra hanya diwajibkan membeli bahan baku dari Phoenam.”
Lebih lanjut, ia menjelaskan resistansi Phoenam di tengah persaingan warkop yang kian kompetitif adalah pada disiplin waktu.
“Warkop kami konsisten beroperasi sejak pukul lima pagi. Selain menyuguhkan kopi dan teh, kami juga menyediakan roti bakar aneka rasa, telur setengah matang, hingga bubur untuk sarapan,” tandasnya. (blogkatahati.blogspot.com)
Previous PostOlder Posts Home