Ambon, 05 September 2015
Bagi anda yang menyukai wisata religi, anda harus berkunjung ke masjid tertua di ambon ini, masjid menempati urutan nomor dua tertua di indonesia setelah masjid saka tunggal Baitusallam (1228), lebih tua dari masjid ampel (1421) dan masjid demak (1467).
Masjid yang terletak sekitar 50 km dari kota ambon ini dibangun pada tahun 1414 oleh Pernada Jamilu, yang merupakan keturunan dari Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku utara) yang datang pada tahun 1400M untuk menyebarkan ajaran islam di lima negeri disekitar pegunungan Wawane (Negeri Assen, Wawane, Atetu, Tehala Dan Nukuhaly).
Bangunan masjid ini terbuat dari pelepah sagu kering, bangunan utamanya berukuran 10 x 10m dan bangunan tambahan berukuran 6,35 x 4.75 m, bangunan utamanya dibuat tanpa menggunakan paku dan pasak pada tiap sambungannya.
Di masjid ini terdapat mushaf Alquran tertua di Indonesia yang selesai ditulis tangan oleh Imam Muhammad Arikulapessy pada tahun 1550, dan tanpa tanpa hiasan dipinggirnya atau Iluminasi. Al Quran ini pernah dipamerkan pada festival Istiqlal di Jakarta pada 1991 dan 1995. Didalam Masjid ini anda juga dapat menemukan sekumpulan naskah khotbah jumat pertama Ramadhan yang dibuat pada tahun 1661 M, Kalender Islam tahun 1407M, Timbangan Zakat dengan pemberatnya yang terbuat dari batu karang, Lampu minyak kuni, beduk dari kulit rusa serta sebut Falaqiah dan Manuskrip islam yang sudah berumur ratusan tahun
Masjid Wapauwe awalnya bernama Masjid Wawane, Karena gangguan dari Belanda di tanah Hitu pada tahun 1850, Masjid dipindahkan kekampung Tehala yang berjarak sekitar 6 km disebelah timur Wawane, Konon apabila ada pepohonan disekitar Masjid gugur, maka secara ajaib tidak ada satupun yang jatuh diatasnya,
Masjid ini kemudian dinamakan dengan Masjid Wapauwe yang artinya Masjid yang didirikan dibawah pohon mangga berabu, (didaerah tersebut banyak tumbuh pepohonan mangga hutan atau mangga berabu yang dalam bahasa kaitetu disebut "Wapa").
Untuk mengunjungi Masjid Wapauwe dari pusat Kota Ambon anda bisa menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh sekitar satu jam. dari Kota Ambon ambil arah timur menuju Negeri Passo. Di simpang tiga Passo ambil arah kiri melintasi jembatan, ke arah utara melewati pegunungan hijau dengan jalan yang berbelok dan menanjak. Di simpang empat Hitu, ambil arah kiri, menuju barat menyusuri pesisir Utara Jazirah Hitu. Jarak antara Jazrah Hitu dan Negeri Kaitetu, lokasi Masjid Wapauwe sekitar 12 km.
0 comments:
Post a Comment