Kopi Arabica, Robusta dan Liberica adalah jenis kopi yang sudah tidak asing kita dengar, tapi pernahkah anda mendengar tentang kopi Excelsa?. Bagi sebagian orang kopi ini merupakan bagian dari kopi liberica, meskipun memiliki Takstonomi yang sama, spesies kopi ini sebenarnya tidak bisa disamakan dengan jenis kopi Liberica.

Dari sejarahnya kopi ini ditemukan oleh A. Chevalier pada tahun 1905 didaerah Afrika barat, tepatnya disekitar sungai chari didekat danau Chad yang kemudian menyebar kedaerah Melayu. Meskipun tidak terlalu terkenal di dunia, kopi ini sangat familiar bagi masyarakat Filipina. Saat ini kopi Excelsa menyumbangkan sekitar 7 % dari total produksi kopi diseluruh dunia. di Indonesia sendiri kopi ini sudah ditanam oleh masyarakat tanjung jabung barat - Jambi sekitar 50 tahun yang lalu. permintaan paling tinggi untuk kopi excelsa datang dari negara Singapura dan Malaysia dengan harga jual sekitar Rp 26.000,-/kg.
Pohon kopi Excelsa bisa menjulang hingga 20 meter dan pada usia 3.5 tahun kopi Excelsa bisa menghasilkan 800-1200 kg untuk tiap hektarnya. dibandingkan dengan kopi jenis lain, kopi excelsa memiliki keunggulan sebagai berikut :
  • Memiliki daya tahan hidup yang kuat dan relatif lebih mudah dibudidayakan
  • Bisa ditanam diatas lahan gambut yang memiliki tingkat kesuburan rendah dan tidak bisa ditanami kopi jenis lain.
  • Bisa ditanam pada ketinggian 0-750 diatas permukaan laut.
  • Cenderung berbuah sepanjang tahun.
  • Tahan terhadap serangan hama karena tingkat kafeinnya yang tinggi.
  • Memiliki cita rasa dan aroma yang khas  dan kuat seperti Tart, Fruity, Dark dan aroma mysterius lainnya.
  • Memiliki fisik yang lebih besar dari kopi Arabica dan Robusta.
  • Kulit buahnya lembut dan gampang dikupas dengan tangan.


Berikut bentuk fisik dan ukuran kopi Excelsa dibandingkan dengan kopi jenis yang lain.
Arabica


Liberica

Robusta



Excelsa



Sumber :
http://lenscoffee.com/coffee-species-beyond-arabica/
http://alamtani.com/jenis-kopi.html
https://dyapusparani.wordpress.com/2013/09/04/kopi-excelsa-high-quality-taste/
http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpmedan/berita-209-kopi-dan-variannya-.html


Siapa yang Harus Menjadi Q Grader?

 Ujian Sertifikasi Q Grader dianjurkan untuk diambil oleh "Profesional kopi" yang secara rutin mengevaluasi kualitas kopi seperti produsen atau petani kopi, eksportir dan importir kopi, Roasters, dan barista sebagai hasil dari apa yang mereka pelajari tentang kopi dan diri mereka sendiri pada saat menjalani test Q Grader maupun R Grader.
Pada proses mengambil ujian Q Grader akan membuat peserta memiliki kemampuan untuk mengevaluasi kemampuannya sendiri terkait pengetahuan akan kopi dan ketajaman indra perasanya dalam lingkungan yang terkontrol. 

Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Q Grader?


Untuk mendapatkan sertifikasi Q Grader, setiap peserta harus lulus bisa melewati 22 ujian yang dilaksanakan dalam 5 hari, program ini dirancang untuk mengevaluasi kompetensi dan ketajaman indra perasa di sejumlah daerah yang berkaitan erat dengan Cupping dan grading Coffee . dari ribuan profesional kopi yang berusaha mendapatkan akreditasi ini setiap tahunnya, tingkat rata-rata kelulusan hanya sekitar 25%. 
masa berlaku  dari sertifikat ini hanya selama 36 bulan,  untuk mereka yang tidak lulus seluruh proses ujian pada kesempatan pertama diperbolehkan untuk mengikuti tes kembali setelah 18 bulan.

Biaya kursus yang ditetapkan oleh masing-masing instruktur atau pusat pengujian berbeda - beda sesuai lokasi ujian diadakan, biasanya mulai dari $ 1500 hingga $ 2.500 /orang, biaya akan tergantung dari layanan tambahan termasuk makanan, biaya operasi di setiap negara setempat, serta biaya tetap seperti persediaan dan biaya lisensi sertifikasi dibayarkan kepada CQI untuk setiap peserta

seperti apa tesnya? 

Ujian Pengetahuan Umum (General Knowledge Exam)
merupakan satu-satunya tes tertulis, yang terdiri dari 100 pertanyaan pilihan ganda yang meliputi budidaya kopi, pemanenan, pengolahan, pemrosesan, Cupping, grading, Roasting dan Brewing.

Sensory Skill Exam
Menetapkan standar dasar untuk ketajaman citarasa, setiap peserta harus bis mengidentifikasi tiga intensitas garam, cairan berbau asam dan manis secara individual maupun pada saat dikombinasikan satu sama lain.  
Cupping Skill Exam
Ujian inti dari proses mendapatkan sertifika Q Grader adalah penerbangan cupping nya 5. Setiap penerbangan termasuk 6 sampel kopi dan satu referensi set digunakan untuk diskusi dan kalibrasi sebelum waktu ujian dimulai.
Olfatory Skill Exam
Tujuan dari test ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan individu untuk mengenali tiga puluh enam (36) aroma aromatik umum yang paling sering ditemukan dalam aroma kopi.
 Triangulation skill exam
didesain dengan tujuan untuk meningkatkan sensitivitas peserta terhadap kualitas dari kopi. disini peserta diwajibkan untuk mencari tahu nuansa 1 kopi yang berbeda dari 3 cangkir yang berada didalam satu kelompok yang terdiri dari 6 kelompok cangkir kopi (total 18 cangkir).
Organic Acids Matching Pairs exam
pada test ini peserta diperkenalkan kepada enam komponen asam utama kopi melalui kuliah singkat untuk kemudian diminta untuk mencocokkan 2 dari 4 cangkir kopi yang diseduh secara light dan mengandung asam yang terbagi dalam 8 set. 
Arabika Green Grading test
pada test ini, masing-masing peserta akan disediakan 3 x 350 g sampel green Coffee yang telah pertama memilih bersih dan tercemar dengan sejumlah tertentu dan jenis cacat. peserta ditugaskan untuk mengidentifikasi cacat pada sampel 350 g dan kemudian secara benar mengidentifikasi jumlah cacat yang disesuaikan dengan aturan SCAA dan label sampel yang sebagai kopi spesial, kopi premium atau kopi komersial.
Arabica Roasted Coffee Grading test
Mirip dengan ujian Arabika Green Grading test, pada test ini, peserta harus mengidentifikasi secara benar jumlah quakers (kacang terbelakang yang tidak dipanggang dengan benar) pada sample seberat 100 g, kemudian dituntutut untuk dapat mengidentifikasi apakah sampel kopi tersebut adalah sampel kopi khusus, premium atau komersial.

Sample Roast Identification test
Dalam Sample Roast Identification test, peserta harus mengidentifikasi tipe Roasting yang ideal untuk Cupping Coffee. peserta harus mampu mengidentifikasi tipe Roasting dari 4 nampan yang disajikan baik secara benar atau salah untuk evaluasi sampel dan menjelaskan alasannya.

Sumber :


Ketika mendengar nama Tambora, maka yang terbersit di pikiran kita adalah sebuah gunung berapi yang berada di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gunung berapi dengan letusan terhebat yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern, efek dari letusan ini membuat amerika dan eropa selama bertahun tahun tidak mengalami musim panas, menginspirasi dibuatnya sepeda, dan munculnya tokoh Frankestein.
tapi tahukah anda, entah disengaja atau tidak, didunia internasional banyak produk-produk komersial menamakan produknya dengan nama Tambora.
Apa saja produk dan perusahaan yang menggunakan nama Tambora secara komersial tersebut. berikut beberapa diatantaranya.





Ibili Tambora Revolving Coffee Capsule Dispenser




Tambora Coffee table

Granite Collection - Tambora Tide G367





 

16 Tambora Court, Tamborine Mountain QLD 4272






HI-MACS - Tambora VE01




selain produk dan nama perusahan setidaknya nama tambora digunakan oleh sekitar 25 profesional di jaringan sosial linkedin



Terdapat sekitar seribu senyawa volatil yang telah ditemukan pada kopi diantaranya adalah β-damascenone (yang memiliki aroma seperti apel dimasak), 2-furfurylthiol (sulfury, roasty), 2-isobutil-3-methoxypyrazine (bersahaja), guaiakol (pedas), 2,3-butanedione (mentega), dan 4-hidroksi-2,5-dimetil-3 (2H) -furanone (karamel seperti). Bahan kimia ini bereaksi dalam berbagai reaksi kimia, termasuk reaksi Maillard, karamelisasi, degradasi polifenol, polimerisasi karbohidrat, dan pirolisis. Yang penting untuk dicatat di sini adalah bahwa senyawa ini selalu stabil sehingga mereka dapat dengan mudah menguap dengan cepat memberikan aroma yang menarik.
Para peneliti dari Swiss telah mengembangkan sebuah "pengecap elektronik" untuk mencari tau rasa dari kopi, para pelaku industri makanan sendiri menganggap bahwa mesin seperti ini sangat penting untuk menciptakan kualitas kontrol yang baik.
Penelitian ini dimulai dengan melibatkan sepuluh orang tester/ Copper terlatih untuk menilai rasa dan kualitas aromatik. kopi yang digunakan adalah espresso dari varietas Arabika, teknik yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif (Quantitatif Deskriptif Analysis). yang terdiri dari sembilan aroma dan dua rasa yang tercetak pada skala 0 (tidak intens/tidak sering muncul) sampai dengan skala 10 (intents atau sering muncul) untuk setiap produk dengan menggunakan evaluasi sensorik monadik (monadic sensory evaluation).



Perangkat yang diciptkan akan memanaskan sample espresso dan kemudian gas yang keluar akan dianalisis dan dipantau ddengan menggunakan headspace diatas mesin. yang dilanjutkan dengan menerjemahkan informasi kimia kedalam kualitas yang dilakukan oleh Copper/grader. hasil dari setiap sample menghasil profil yang unik, garis merah menunjukan hasil dari pengujian oleh Copper.






Dengan 800 karakteristik rasa yang terdapat pada kopi memunculkan tantangan tersendiri untuk menggambarkannya, seperti halnya bagaimana kita menggambarkan warna merah atau biru kepada seseorang serta panas atau dingin. sebagai perbandingan jumlah karakteristik rasa pada kopi adalah 2 kali lipat dari karakteristik rasa yang terdapat pada anggur.
beberapa terminologi yang sering digunakan dalam menggambarkan rasa pada kopi adalah sebagai berikut ;

Cupping

ini merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh seorang profesional pada saat mencicipi kopi, tujuannya untuk menilai karakteristik rasa dan kualitas dari copy, profesional seperti ini seringnya disebut sebagai Copper.
Copper  "hanya" tertarik untuk mengevaluasi rasa dari kopi, tidak benar-benar meminum atau menelan kopi
berikut adalah beberapa istilah yang umumnya telah disepakati oleh industri kop untuk menggambarkan rasa dan karakteristik pada kopi.

Karakteristik dasar rasa kopi.
Flavor : ini adalah sesuatu istilah yang subjektif tentang bagaimana kita mengartikan rasa umum serta khas dari kopi, contoh Winy  adalah rasa kopi yang mirip dengan sedikit rasa pada anggur merah, kopi juga memiliki komponen rasa Bitter (pahit), sedikit rasa Cytrus (jeruk), jadi secara umum Flavor  adalah persepsi secara umum dari kopi yang juga berarti keseimbangan antara tingkat keasaman, Body dan aroma dari kopi.
Acidity : kata ini tidak merujuk pada derajat keasaman dari kopi tapi lebih kepada rasa aftertaste yang tajam dan menyenangkan yang juga sering dikenal dengan tingkat keaktifan dari kopi. pada kopi Acidity menggambarkan kualitas yang diinginkan tentang "kecerahan" rasa. tingkat keasaman dimulai dari "rendah" (smooth atau halus), ke tinggi (lively atau hidup). kopi tanpa rasa asam menjadi tidak menarik atau flat (datar).  

  Body : Istilah ini lebih mengacu pada sensasi rasa yang timbul saat rasa kopi mengendap pada lidah, Body  menunjukan kualitas yang diinginkan dan menggambar nuansa dari kopi, terkait dengan berat, ketebalan dan viskositas kopi yang memberikan kontribusi untuk sensasi akan "kekayaan" rasa dari kopi. selama proses ekstraksi saat kopi diseduh akan memberikan sensasi body dan Richness pada kopi, Espresso coffe maker dan French press akan menghasilkan kopi yang memiliki body  yang tebal. sedangkan mesin drip konvensional akan menghasilkan body yang lebih ringan (light). hal ini disebabkan karena filter akan menghilangkan minyak dari kopi. kopi dengan body yang tebal kaya akan aroma dan rasa.

Aroma : merupakan bau yang muncul pada kopi, rasa (taste) dan aroma pada kopi akan berjalan seiring, level komplektisitas atau halusnya rasa kopi sebenarnya muncul dari bau atau aroma yang melebihi rasa dasar dari kopi. rasa dasar dari kopi hanya terdiri dari manis, asin, asam dan pahit. nuansa lebih seperti winy atau bunga lebih berasal dari aroma dan bau kopi. tester kopi resmi yang sering disebut Cupels juga akan mencium bau bubuk kopi untuk menilai atau mengklasifikasikan karakteristik rasa dari kopi.

Finish : merupakan istilah lebih baru yang berasal dari cara mencicipi anggur di dunia. Finish menggambarkan sensasi pada lidah setelah kita menelan kopi. beberapa jenis kopi akan meninggalkan rasa yang mengasyikan atau menyenangkan.

Astringent : rasa yang tertinggal setelah meminum kopi karena adanya sensasi asin pada sisi lidah

Baggy :  Rasa yang kurang enak yang muncul karena biji kopi disimpan terlalu lama dan pola penyimpanan yang tidak semestinya.

Bitter : Rasa yang tajam atau kuat akibat pemanggangan kopi yang terlalu lama (over ekstraksi). merupakan satu dari empat rasa dasar yang dapat terdeteksi dibagian belakang lidah.
Baked : sebuah aroma yang timbul karena proses pemanggangan kopi yang terlalu lama pada suhu yang rendah.

Beany : Aroma biji kopi panggang yang belum mengeluarkan cita rasa maksimalnya.

Bready : sebuah rasa yang mirip  rasa roti yang hadir pada racikan kopi yang bijinya tidak dipanggang terlalu lama atau dalam suhu tinggi sehingga tidak memunculkan rasa minyak.

Bright : Rasa ringan, kering tapi tajam yang menjadi ciri khas cita rasa kopi dari Amerika Tengah serta merujuk pada kopi dengan tingkat keasaman Acidity  yang baik.

Buttery : Rasa yang sedikit berminyak dan kental.

Chocolatey : Cita rasa cokelat.

Delicate : Efek rasa manis ringan yang tertinggal di lidah.

Earthy : Karakteristik aroma tanah atau debu yang tertinggal di biji kopi yang lama tersimpan dalam gudang penyimpanan yang dekat dengan tanah. Biasanya cita rasa ini ada pada biji kopi khas Sumatra.

Exotic : Aroma yang tidak biasa, yang asalnya dari rempah, bunga, atau buah.

Fermented : Rasa kurang sedap yang menyebabkan sensasi cita rasa asam. Merupakan hasil enzim biji kopi yang masih muda.

Flat : Rasa hambar karena sudah kehilangan aroma.

Fragrant atau Floral : Aroma penyedap rasa dari bunga misalnya melati.

Fruity : Cita rasa buah yang mirip rasa buah beri atau sitrus.

Grassy : aroma rumput yang baru dipotong.

Green : Cita rasa herbal yang terjadi karena efek penambahan gula yang kurang komplit saat proses roasting.

Hard : Cita rasa yang kurang seimbang, lebih cenderung asam, karena kadar asam yang sangat tinggi.

Harsh : Rasa tajam atau sedikit pedas menyengat lidah.

Herby : Rasa mirip sayuran.

Lifeless : Rasa hambar pada kopi

Muddy : Kental dan hambar.

Musty : Cita rasa ‘tua’ yang biasa terdapat pada biji kopi yang lama disimpan dan merupakan rasa khas kopi Jawa.

Nippy : Efek cita rasa manis yang tertinggal di ujung lidah.

Nutty : Cita rasa kacang.





Sumber :
http://www.technovelgy.com/ct/Science-Fiction-News.asp?NewsNum=1470
http://www2.units.it/biologia/ricappl/Genetica/COFFEE%20%20EST%20%20PROJECT.htm
http://www.coffee-channel.com/2012/05/explore-taste-and-aroma-of-your-coffee.html
https://omnomnom72.wordpress.com/tag/chemistry/

Terdapat empat proses dasar dalam menyiapkan kopi untuk disajikan yaitu : Roasting atau memanggang biji kopi mentah,  Grinding atau menggiling, Brewing yaitu kopi bubuk dicampung dengan air panas untuk waktu tertentu atau diseduh, dan Ekstraction pemisahan kopi cair dari unsur dasarnya.
biasanya kopi langsung diseduh sebelum diminum, di banyak daerah kita dapat membeli kopi yang sudah diproses, sudah dipanggang, atau sudah di giling. kopi sering dikemas dengan prinsip Vakum untuk mencegah proses oksidasi dengan tujuan memperpanjang waktu penyimpanan.

 

Roasting

Proses Roasting bertujuan untuk mengubah fisik dan sifat kimia dari kopi, pada saat dipanggang, biji kopi hijau atau green beans akan mengembang hampir dua kali lipat dari ukuran aslinya, warna dan kepadatanya akan berubah. akibat panas dari proses pemanggangan akan merubah warna kopi menjadi kuning, kemudian coklat (light "Cinnamon" Brown) dan terahir warna coklat menjadi semakin gelap. selama proses pemanggangan akan muncul minyak diseluruh permukaan biji kopi, pemanggangan secara terus menerus akan membuat minyak tersebut hilang akibat panas,
Pemanggangan atau Roasting dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisional biasa seperti wajan, grill, Oven, atau Popcorn Popper dan bisa juga dengan menggunakan peralatan khusus yang cocok untuk pemanggangan kopi.

Grinding

Grinding atau penggilingan dilakukan untuk mempermudah proses brewing atau penyeduhan, tingkat kehalusan kopi setelah digiling sangat berpengaruh pada proses brewing, kopi yang digiling dengan sangat halus akan menyebabkan luasnya permukaan "kontak" dengan air yang akan memunculkan rasa yang keras, pahit atau over ekstraksi. pada kasus yang lain, hasil gilingan yang kasar akan menghasilkan kopi yang "lemah"
karena pentingnya efek dari penggilingan, maka diperlukan hasil penggilingan yang seragam.penggilingan yang terlalu halus akan meningkatkan efisiensi ekstraksi namun juga akan memperlambat proses filtrasi atau penyaringan.Kopi yang sudah dipanggang kualitasnya memiliki waktu penurunan kualitas yang lebih cepat ketimbang kopi yang belum digiling, karena luas permukaan yang bisa menyerap oksigen lebih besar ketimbang biji kopi mentah, ini yang menyebabkan banyak penikmat kopi akan segera mengkonsumsi kopi setelah digiling.

Secara umum terdapat empat proses Grinding yaitu : Burr Grinding cocok untuk teknik penyeduhan esspresso, Drip, French press dll, Chopping ( bubuk kopi yang dihasilkan cocok untuk penyeduhan dengan menggunakan teknik drip tidak cocok untuk penyeduhan pada mesin esspresso dan french press karena dapat menyumbat saringan), Pounding (banyak digunakan pada pembuatan kopi arab dan turki) dan Roller Grinding (biasanya digunakan untuk skala komersial atau industri).


Brewing

Secara umum terdapat empat prinsip yang digunakan pada saat penyeduhan kopi yaitu : Boiling, Steeping, Filtration Methods dan Pressure.

Boiling

Merebus kopi adalah metode yang paling banyak digunakan hingga tahun 1930, dan hingga saat ini pembuatan kopi dengan cara direbus masih digunakan dibeberapa negara timur tengah.
metode yang paling sederhana adalah dengan cara menaruh bubuk kopi didalam cangkir atau gelas, kemudian menuangkan air panas kedalamnya, metode ini dikenal dengan nama Mudd Coffee atau kopi lumpur, jika bubuk kopi yang digunakan tidak cukup halus sebagian akan mengambang dipermukaan.
Kopi koboi atau Cowboy Coffee dibuat dengan cara merebus kopi dalam sebuah pot yang dipanaskan diatas api unggun pada jaman dahulu, setelah matang kopi disaring terlebih dahulu sebelum diminum. metode ini kadang digunakan dengan menggunakan susu panas dan bukan air.
pada pembuatan kopi Turki atau kopi Arab, pot yang digunakan disebut cezve (Turki), Kanaka (mesir), Briki (Yunani) dan Turka (Rusia).


Briki Athena Coffee maker

Turkish Coffee Pot


Steeping

Metode ini banyak digunakan dengan menggunakan French Press. air dan kopi ditempatkan didalam silinder dibiarkan selama beberapa saat biasanya sekitar 4 - 7 menit baru plunger ditekan dengan lembut kebawah.



Filtration

Teknik ini banyak digunakan dengan menggunakan Vietnam Drip, Neapolitan Coffee maker, Iced Coffee Brewer ( proses dengan cara meneteskan air dingin dengan waktu proses 8 - 24 jam, dengan perbandingan air dan konsentra 3 : 1)


Single serve vietnamese drip Filter


Neapolitan Coffee maker




Iced Coffee Brewer
 

Pressure

alat yang disering digunakan pada teknik adalah Moka Pot dan Aero Press


Aero Press


Moka Pot



 

Ekstraction

untuk detail proses ini silahkan lihat di https://en.wikipedia.org/wiki/Coffee_extraction







Pada Artikel kali ini, sebenarnya lebih ditujukan kepada diri saya sendiri yang masih sangat awam tentang istilah dan seluk beluk pembuatan kopi.  

Biji Kopi

Green Beans : Biji hijau atau biji kopi mentah yang siap di sangrai atau di goreng


Roasted Coffee Beans : biji kopi yang telah diroasted atau digoreng


Single Origin :  Merujuk ke satu petani atau kelompok petani pemasok kopi, Single Origin juga banyak diartikan sebagai nama tempat atau nama desa tempat kopi tersebut diproduksi atau ditanam. tujuan dasarnya adalah untuk memastikan keaslian kopi yang dijual.



Alat dan Teknik Penyeduhan Kopi

Grinder : Alat penggiling kopi


Grinder Kopi merek FOOMACH

Digital Coffee Scales : Timbangan kopi digital



Sangrai : Penggorengan



Vietnam Drip : Salah satu metode penyeduhan kopi menggunakan tekhnik drip.


Syphoon : Alat pembuat kopi yang memanfaatkan panas uap air


French Press: memiliki nama lain plunger atau cafetiere, mengestrak paling banyak cita rasa pada kopi bubuk.


Clasic Brewing Coffee : Penyeduhan kopi dengan menggunakan teknik klasik, feel dan taste dari barista lebih diutamakan pada teknik ini.

Moka Pot Coffeemaker: Cikal bakal dari mesin espresso yang ada saat ini, kopi yang dihasilkan mirip dengan rasa espresso namun dengan rasa dan kekentalan yang lebih kuat. 


Aero Press




Cold Brew : Teknik pembuatan kopi dengan cara merendam kopi pada suhu ruangan, dalam waktu lebih dari 24 jam.biasanya komposisinya 50% dan disajikan secara dingin, teknik ini menghasilkan kopi yang rendah tingkat keasamannya. dan cenderung lebih aman buat peminum kopi yang memiliki penyakit pada lambung dan perut.


Rasa dan Aroma Kopi

Acidity : secara harfiah artinya adalah tingkat keasaman, tapi di "dunia kopi: Acidity diartikan sebagai Acidity bukan berarti asam ataupun pahit, Acidity diartikan sebagai sensasi yang dirasakan dalam ketika meminum kopi beserta energi, perasaan hidup. mengetahui tingkat Acidity pada kopi tujuannya untuk membantu mengetahui kualitas kopi.

Astringent : rasa yang tertinggal setelah meminum kopi karena adanya sensasi asin pada sisi lidah
Baggy :  Rasa yang kurang enak yang muncul karena biji kopi disimpan terlalu lama dan pola penyimpanan yang tidak semestinya.

Bitter : Rasa yang tajam atau kuat akibat pemanggangan kopi yang terlalu lama

Baked : aroma yang muncuk karena proses pemanggangan kopi yang terlalu lama pada suhu yang rendah

Beany : Aroma biji kopi panggang yang belum mengeluarkan cita rasa maksimalnya.

Bready : Cita rasa mirip roti yang ada pada racikan kopi yang bijinya tidak dipanggang terlalu lama atau dalam suhu tinggi sehingga tak memunculkan rasa minyak.

Bright : Rasa ringan, kering tapi tajam, Ciri khas cita rasa kopi Amerika Tengah.

Buttery : Rasa yang sedikit berminyak dan kental.

Chocolatey : Cita rasa cokelat.

Delicate : Efek rasa manis ringan yang tertinggal di lidah.

Earthy : Karakteristik aroma tanah atau debu yang tertinggal di biji kopi yang lama tersimpan dalam gudang penyimpanan yang dekat dengan tanah. Biasanya cita rasa ini ada pada biji kopi khas Sumatra.

Exotic : Aroma yang tidak biasa, yang asalnya dari rempah, bunga, atau buah.

Fermented : Rasa kurang sedap yang menyebabkan sensasi cita rasa asam. Merupakan hasil enzim biji kopi yang masih muda.

Flat : Rasa hambar karena sudah kehilangan aroma.

Fragrant atau Floral : Aroma penyedap rasa dari bunga misalnya melati.

Fruity : Cita rasa buah yang mirip rasa buah beri atau sitrus.

Grassy : aroma rumput yang baru dipotong.

Green : Cita rasa herbal yang terjadi karena efek penambahan gula yang kurang komplit saat proses roasting.

Hard : Cita rasa yang kurang seimbang, lebih cenderung asam, karena kadar asam yang sangat tinggi.

Harsh : Rasa tajam atau sedikit pedas menyengat lidah.

Herby : Rasa mirip sayuran.

Lifeless : Rasa hambar pada kopi
Muddy : Kental dan hambar.

Musty : Cita rasa ‘tua’ yang biasa terdapat pada biji kopi yang lama disimpan dan merupakan rasa khas kopi Jawa.


Nippy : Efek cita rasa manis yang tertinggal di ujung lidah.

Nutty : Cita rasa kacang.


Sumber :


  


Setelah sekian kalinya saya berkunjung ke kota Makassar, pada perjalanan dinas kali ini ahirnya saya benar-benar memiliki kesempatan untuk mengenal lebih jauh kota Makasar.
Kota seribu ruko, itu adalah nama yang saya berikan untuk kota ini, kemanapun mata memandang dikanan kiri jalan dipenuhi oleh ruko. berbicara ruko berarti berbicara usaha atau bisnis, setelah benar-benar menyusuri kota Makassar saya baru mengetahui bahwa selain padang, Makasar adalah kota dimana pribumi bisa menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri.
Seperti biasa, saat berkunjung kesuatu daerah hanya ada tiga hal yang paling menarik minat saya, tempat wisata, tempat bersejarah dan Coffee Shop atau bagi orang makasar lazimnya mereka sebut warung kopi tidak perduli Coffee Shop itu selevel Starbuck sekalipun. dan bagi anda yang belum pernah ke Makasar, inilah kota dengan jumlah Coffee Shop yang luar biasa, disini anda bisa menemukan Coffee Shop hampir disetiap sudut kota, mulai dari Cofffe Shop modern seperti Starbuck, Grand Canyon hingga warung kopi seperti Kopi Phoenam.
Karena "kebetulan" untuk sekian kalinya saya bertugas dengan rekan kerja saya yang "maniak" kopi, saya jadi ikut-ikutan selektif dalam mengunjungi sebuah Coffee shop, tidak tanggung-tanggung standar Coffee Shop yang enak bagi dia adalah citarasa dan perlengkapan Coffee Shop nya harus menyamai Coffee Shop terbaik dijakarta seperti One Fifteenth, Anomali  dan Giyanti, setelah pencarian hampir satu minggu ahirnya menurut dia (bukan menurut saya, karena saya merasa masih sangat awam tentang kopi), hanya ada 5 Coffee Shop terbaik di kota Makassar sebagai berikut:

Toarco Toraja Coffee Shop

Coffee Shop yang mengusung konsep perpaduan antara Coffee Shop modern dan Classic ini beralamat di jalan Gunung Latimojong, didirikan atas kerjasama antara PT Megahputra Sejahtera dan PT Toarco Jaya yang sudah dikenal lama sebagai produsen kopi toraja, dan hasil produksinya sudah diekspor ke Amerika, Jepang, China dan Jerman. nama Toarco sendiri merupakan singkatan dari Toraja Arabica Coffee. sesuai namanya kopi yang disajikan disini seratus persen arabika dan memiliki rasa kecut dan asam yang sangat terasa.

 Sumber foto saya ambil dari Tribun news karena saya lupa mengambil gambar saat kesini


 Double Shot

Coffee Shop yang berlokasi di Jalan Bali no 6 dikelola dengan konsep yang unik, Koh Herry Owner dari Double Shot membolehkan pengunjung untuk menyimpan foto, lukisan bahkan papan selancar disini, harga kopi yang ditawarkan terbilang sangat murah bila dibandingkan dengan citarasanya.
Jangan berharap menemukan kopi dari luar negeri disini, kopi yang disajikan seluruhnya adalah kopi lokal. selain sebagai Coffee shop, disini juga merupakan tempat roasting sekaligus menjual berbagai jenis kopi lokal.





Toko Ujung

Toko yang beralamat di jalan Somba Opu ini juga dikenal dengan nama kopi ujung, soal citarasa kopi sudah tidak diragukan lagi, karena Koh John, owner dari Toko ujung adalah Grader yang memiliki lisensi Q grader (Cupper Kopi Arabica) dan  R Grader (cupper kopi Robusta) sebuah sistem lisensi yang diakui secara internasional sebagai catatan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh orang yang memiliki lisensi ini adalah secara objektif bisa menilai kualitas kopi, mengidentifikasi, mengukur dan mengartikulasikan karakteristik kopi dan mendeteksi cacat atau tidaknya kopi. dari ribuan profesional kopi yang mengikutinya, hanya sekitar 25 % yang bisa lulus.
selain sebagai Coffe Shop, tempatnya ini juga menjual berbagai macam peralatan kopi serta olahan biji kopi dari berbagai daerah.
Koh John sendiri sering menjadi juri di banyak perlombaan Barista yang diadakan diberbagai daerah.







Kopi Api

Coffe Shop favorit saya,  dibangun dengan konsep dan tata ruang yang baik, pada saat berkunjung anda akan dilayani dengan sangat ramah oleh para Barista yang bekerja disini. Coffee Shop ini berlokasi di Pasar Segar kawasan Panakukang, soal cita rasa kopi, menurut teman saya yang maniak kopi, hasil racikan kopi disini cukup layak untuk disejajarkan dengan beberapa Coffe Shop terbaik dijakarta.




Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home