The Captain Urban Lounge
Menurut saya ini adalah salah satu cafe dengan konsep terbaik di Jogja, terletak di jogja utara tepatnya di jalan damai No 41 Ngaglik sleman. saya langsung menyukai tempat ini pada kunjungan pertama, pelayanan yang ramah dan profesional dari tukang parkir, satpam, membuat tempat ini dibangun dengan perencanaan dan manajemen yang matang.
Daya tarik utama dari tempat ini adalah Sebagian besar bangunan Resto yang dibangun dari badan pesawat seperti Fokker 28, Boeing, Cassa dan Cessna, sehingga pengunjung akan merasakan sensasi menikmati makan didalam pesawat di iringi live music yang ditempatkan di bagian kepala pesawat dibelakang kokpit, pengunjung juga bebas untuk mengambil gambar diseluruh area resto
Menu yang ditawarkan relatif ringan, makanan berat hanya sekitar steak dan sejenisnya, karena saya datang bersama anak dan istri, jadi saya hanya mencoba makanan ringan dan minuman Avogatto hazelnut, yang menurut saya tidak kalah seperti yang disajikan di Starbuck dll. untuk makanan dan minuman harganya relatif terjangkau
Dari konsepnya Resto ini dibangun dengan target market untuk pengunjung kalangan muda keatas, karena diresto juga terdapat Bar dan 1 meja biliar. namun tidak perlu kawatir karena resto ini juga cukup representative untuk pengunjung yang membawa keluarga/anak kecil.
Saya menyempatkan diri berkenalan sebentar dengan ownernya yang ternyata wanita muda bernama Ketzia, dari obrolan singkat saya jadi tahu bahwa ownernya ternyata juga adalah musisi dengan latar belakang keluarga bergerak di bisnis transportasi. latar belakang ini yang menginspirasi Ketzia membangun The Captain Urban Lounge
Berikut foto foto yang sempat saya ambil di The Captain.
Kedai Rumah Pohon :
Terletak di pusat kota jogjakarta tepatnya didaerah Blunyahrejo TR II / 808 Yogyakarta, hampir seluruh bangunan terbuat dari bambu yang dibangun sebanyak enam tingkat, namun tempat makan hanya disediakan ditingkat 1 dan 2, untuk tingkat 3 terdapat ruangan yang tidak terbuka untuk umum yaitu ruangan semedi. untuk tingkat 4, 5 dan 6 dibangun supaya pengunjung bisa melihat jogja dan sekitarnya dari atas.
Kedai ini sudah dibangun cukup lama, namun saya baru sempat mengunjunginya pada bulan Juli 2015, menu yang ditawarkan juga cukup banyak, ada beberapa menu minuman yang ditawarkan disini yang tidak ada ditempat lain. waktu ditempat ini saya mencoba makanan "Sego Ghendeng", untuk makanan yang satu ini memiliki cita rasa yang manis dan menurut saya cukup unik sedangkan untuk saya mencoba minuman yang bisa mengurangi kolesterol dengan bahan dasar buah buahan. (saya lupa nama minumanya ^^)
Sambal Lesehan Bu Saring
Warung lesehan yang satu ini adalah salah satu tempat makan favorit saya sejak masih kuliah di Jogjakarta, terletak dijalan Hayam Wuruk Lempuyangan, awalnya hanya sebuah warung tenda yang sangat sederhana yang terletak di area parkir Pasar Lempuyangan (sekitar 300 m dari pasar lempuyangan ke arah jalan sultan agung). dulu untuk bisa menikmati hidangan di tempat ini, kita harus menunggu cukup lama karena banyaknya orang yang mengantri, namun terahir saya mengunjungi tempat ini di bulan juli 2015, ternyata bu Saring juga sudah membuka sebuah tempat baru yang berbentuk warung makan yang terletak di sebelah kiri pasar lempuyangan.
Menu yang ditawarkan di tempat ini hampir sama dengan warung tenda "pecel lele" yang lain, yaitu ayam, lele, bebek, ikan bawal, tahu, tempe, ati ampela dan Pete goreng, yang membedakan adalah sambal mentahnya yang menurut saya sebagai yang terbaik di jogja, sambal mentahnya dibuat dari irisan tomat, cabai dan jeruk purut, untuk yang tidak menyukai sambal mentah ditempat ini masih tersedia sambal terasi dan sambal matang.
Harga makanan yang ditawarkan ditempat ini juga relatif sangat murah, sesuai dengan kantong mahasiswa yang berkisar Rp 10.000,0 dan harga minum sekitar Rp 2.000,-.
0 comments:
Post a Comment