Terletak di Sulawesi utara, manado menawarkan begitu banyak keindahan alam yang menjadi objek wisata, salah satunya yang tak boleh di lewatkan adalah Bunaken.


Mendapat sebuah kesempatan untuk mendampingi suami saya bertugas di manado, tentunya saya manfaatkan sebaik-baik nya untuk berkunjung ke berbagai objek wisata yang menjadi ciri khas dari Manado dan mencicipi makanan khas manado yang beragam.

Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Sam Ratulangi Manado,  dan saya sempat untuk transit sejenak di Bandara Hasanuddin Makassar untuk melanjutkan penerbangan hingga ke Manado

Tiba di Bandara Sam Ratulangi, saya pun di jemput oleh suami saya untuk langsung beristirahat di Hotel Sintesa Peninsula yang terletak di Jl. Jend Sudirman Wenang, Manado.  Hotel yang sangat nyaman menurut saya, kamar yang luas, pemandangan laut dari balik jendela kamar, dan lokasi yang strategis di tengah kota Manado. Dan kuliner pertama saya di mulai dari Nasi Kuning Khas Manado yang di bungkus dengan Daun Kelapa atau daun Lontar.. baru pertama kali lhooo melihat nasi kuning khas manado ini, dan isi dari nasi kuning nya berupa telor, daging cincang, ikan cakalang dan tentu saja sambal nya yang puedaasss…. Muantaap!



Ke esokan hari nya kami memulai perjalanan kami menuju suatu tempat yang bernama Tomohon, Kota Tomohon merupakan salah satu Propinsi di Sulawesi Utara dan merupakan ibu kota kecamatan di kabupaten Minahasa. Kota Tomohon di apit oleh dua gunung berapi aktif yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Nah iklim dan cuaca di Tomohon sangaaaaat sejuuuk lhoo.. karena berada di dataran tinggi.. nyamaaan deh berasa di Puncak heheheh….



Tomohon sering juga di sebut sebagai Kota Bunga, karena sepanjang perjalanan memasuki Kota Tomohon kita akan menjumpai warna warni bunga bunga yang indah yang tumbuh di tepi-tepi jalanan..

1 jam perjalanan dari kota manado menuju Tomohon, kami singgah di sebuah tempat makan yang bernama Ragey, cukup unik dilihat dari tugu sate raksasa yang berdiri megah di tepian jalan. Dan bisa di tebak menu yang disajikan adalah sate. Namun ternyata tak hanya sate.. Rm Ragey juga menyediakan berbagai makanan khas lain nya, namun tidak Halal yah teman2….



Kenyang menyantap makanan khas manado di rumah makan Ragey, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Kasih yang terletak di desa Kanonang. Dinamakan Bukit Kasih karena Penduduk Manado sangat menghargai dan Menghormati ke-5 agama yang ada di Indonesia, sehingga ke-5 rumah ibadah tiap-tiap agama berdiri di atas puncak bukit Kasih dan terukir di tiap sisi tugu Toleransi di tangga kedatangan.




Keunikan dari Bukit Kasih juga bisa dilihat dari ukiran wajah manusia pada tebing bukit yang dipercaya itu adalah wajah dari nenek Moyang warga Minahasa. Dan Bagi yang ingin melakukan perjalanan wisata rohani, bukit kasih adalah tempat yang paling tepat. Kita dapat menapaki  tangga yang kurang lebih terdapat 1000 anak tangga untuk mencapai puncak bukit dan melihat sebuah Salib Kristus yang sangat besar berdiri diatas bukit Kasih.



Tak jauh dari Bukit Kasih kami menyingahi sebuah museum yang masuk dalam Guinness World Record dengan katagori Kolintang terbesar di Dunia, Terompet terbesar di Dunia, Pemain kolintang terbanyak, Pemain music bamboo terbanyak, Pemain Musik Bia terbanyak, Kain tenun terpanjang, dan Nasi Jaha terpanjang.  Sangat bangga saat saya melihat karya2 anak2 Indonesia yang kreatif ini bisa memecahkan rekor dunia.. kereeen pokok nya..



Sebuah Danau yang indah bernama Danau Linau Tomohon menjadi perjalanan penutup kami di sore hari ini, danau ini memiliki 3 warna yang unik yang dikarnakan oleh kadar belerang yang tinggi, namun sayang nya sore itu cuaca kami kurang bersahabat sehingga danau tsb hanya berwarna hijau saja.. namun tetap menyejukan mata para pengunjung dan sangat tenang.



BUNAKEEENNN… hari ini adalah yang saya tunggu tunggu sebenar nya untuk dapat menuju Taman Nasional yang sudah terkenal di mata dunia, dan sangat identic dengan lokasi menyelam yang surgaaaa banget. Tak sabar rasanya..



Untuk sampai ke Taman Nasional Bunaken kami harus menyebrang dengan menggunakan kapal nelayan yang memang khusus disewakan bagi para pelancong, harga sewa kapal sebesar Rp. 850.000/kpl. Dan dapat memuat sekitar 8 – 10 orang. Waktu yang ditempuh kurang lebih 30 menit untuk tiba di Taman Nasional Bunaken.



Bibir Pantai Bunaken memang tidak seindah pantai2 Indonesia lainnya yang berpasir putih dan memiliki resort2 yang mewah. Namun saya dibuat takjub pada saat menyelam dan snorkeling melihat keindahan bawah laut Bunaken

Benar2 surga bawah laut seperti yang liat di televisi selama ini, karang2 bentuk2 yang indah, ikan-ikan yang berwarna warni dan berbagai jenis tanaman laut lain nya,.. dan yang paling membuat mata saya terpesona adalah melihat lumbung laut yang tak berdasar di tengah laut bunaken.. sungguh menakjubkan dan mencengangkan… terlihat sekali perbedaan warna air pada saat kita menyelam di pinggir lumbung laut dan pada saat melihat ke jurang lumbung laut tersebut. Hampir tak terlihat apa2 dan gelap sekali sampai ke dasar. Dan jurang tersebut lah yang menjadi tantangan menyelam bagi turis turis asing hingga menjadi keindahan bawah laut di dunia.



 Satu lagi tempat wisata di manado yang tak boleh dilewatkan yaitu Bukit Doa yang terletak di Bukit kota tomohon yang sejuk dan asri. Di Bukit doa ini kita dapat menemukan sebuah Chapel of Mother Mary. Chapel ini sering kali di gunakan sebagai tempat pemberkatan nikah ataupun foto prewedding. Terdapat pula sebuah bangunan unik yang bernama AmphiTheather yang dapat menampung  sekitar 1500 orang. Dan biasanya digunakan untuk tempat konser, khotbah hingga pertunjukan2 seni lain nya..



Rumput yang hijau, cuaca yang sejuk dan suasana yang tenang membuat saya betah untuk duduk bersantai di atas rumput dan menikmati matahari terbenam di balik gunung Lokon yang megah.



 Sebelum perjalanan menuju bandara Samratulangi untuk kembali ke Jakarta, saya pun menyempatkan diri untuk berfoto di Patung Yesus Memberkati  dan tak afdol rasanya kalau ke menado tidak berfoto dengan Patung Yesus yang merupakan Icon dari Kota Manado, Pantung Yesus memberkati terletak di Kota Manado tepatnya di perumahan Citraland Manado dan ini merupakan ide dari Bapak Ir. Ciputra untuk mendirikan Patung Yesus Memberkati di Perumahan Citraland miliknya.


Ga kalah megah  pokok nya deh dengan Patung Yesus yang Rio de Janeiro – Brazil… mantaaap….              I LOVE MANADO......



Suka Pantai ? punya impian untuk ke Maldives atau Bora-Bora ? nah ga perlu jauh2 dulu dan buang2 uang yah… di Indonesia sendiri punya sebuah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang tak kalah indahnya dengan Maldives ataupun Bora-bora.. yaaah… inilah dia Taman Nasional Karimun Jawa.


Untuk bisa sampai di Karimun jawa, kami memulai perjalanan dari Jakarta menuju Ke Semarang menggunakan Pesawat, Sebenarnya kami sudah cukup lama menyusun rencana untuk bisa berpertualang ke Karimun Jawa di mana dari foto2 di internet serta pengalaman beberapa teman kami yang sudah pernah ke Karimun Jawa membuat kami semakin bersemangat untuk segera menginjakan kaki di pulau tersebut.

Namun perlu diingat, untuk mencapai Karimun Jawa sebaiknya kita sudah menyiapkan atau membeli tiket, khususnya tiket kapal penyebrangan dari Pelabuhan Kartini Jepara – Karimun Jawa jauh jauh hari sebelum nya ( 1- 3 bulan sebelum nya )..  Kenapa ? karena tidak setiap hari kapal beroperasi untuk membawa penumpang khusus nya kapal cepat atau Express Bahari dan Jumlah tiket yang di jual pun sangat terbatas, kecil kemungkinan kita mendapatkan tiket apabila  langsung membeli dari  loket, untuk itu kami pun mempercayakan nya kepada salah satu Tour & Travel Karimun Jawa untuk mengurus semua nya ini.  Harga tiket Express Bahari pada waktu itu adalah Rp. 80.000,-/org.



Jadwal Keberangkatan Express Bahari yang akan kami tumpangi pukul 10.30 dan kami harus berangkat dari Semarang pukul 05.00 subuh untuk ke terminal bus dan menumpang Mini bus dengan tujuan terminal Jepara dengan ongkos Rp. 35.000,-. Perjalanan dari Semarang ke Jepara kurang lebih 3 jam..  harap berhati2 apabila menumpang bus umum, pastikan barang bawaan kita dijaga sebaik2nya, dan pegangan erat tentunya karena supir2 minibus disini super ngebuuut… wuuuz wuuuzzz wuuzzz……

Pukul 9 Pagi kami tiba di terminal Jepara, dan kami masih harus naik becak untuk masuk ke area pelabuhan Kartini Jepara dengan ongkos becak Rp. 15.000,- Agak mengecewakan ketika melihat kondisi pelabuhan di Jepara ini yang kurang terawat dan terurus, padahal banyak sekali wisatawan asing maupun local yang berkunjung ke sini.. semoga pemerintah dapat segera membenahi kondisi pelabuhan ini agar lebih layak dan pariwisata di Indonesia bisa semakin maju…
Butuh waktu 3 jam untuk sampai ke pulau Karimun Jawa, namun Express Bahari cukup nyaman bagi penumpang, ruangan ber-AC, dan disediakan Televisi disetiap ruang kapal. Sehingga tidak terasa sudah tiba di tujuan kami.


Seorang Tour Guide  bernama arif sudah menanti dan menyambut kami setibanya di pulau Karimun, dan kami segera dibawa ke rumah penduduk/homestay untuk makan siang dan beristirahat.  Di pulau Karimun ini lebih mudah untuk menemukan Homestay di bandingkan Hotel, paket tour yang kami beli Rp. 800.000,-/org, dimana harga tsb sudah termasuk penginapan selama 3 hari 2 malam, makan siang & malam, kapal dan biaya masuk wisata. Sebagai catatan di Pulau Karimun Jawa ini listrik hanya menyala pada malam hari saja dan sehingga aktivitas di siang hari cukup berharap pada sinar matahari saja.

Hari pertama kami diisi dengan snorkling di Pulau Cemara Besar, sungguh luar biasa indah Pulau Cemara ini, air laut yang bening dan langit yang biru sesuai dengan pemikiran kami selama ini.. dan yang paling menakjubkan adalah keindahan terumbu karang yang jelas kelihatan dari atas permukaan air…  dan ini merupakan salah satu daya Tarik dari Karimun Jawa, keindahan terumbu karang dan ikan-ikan yang berwarna warni berlalu lalang berkejar kejaran.. benar-benar surga dasar laut!


Puas ber-snorkling, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Tanjung Gelam yang tak jauh dari Pulau Cemara besar. Tanjung gelam merupakan pulau dengan pasir putih yang lembut dan bersih, dihiasi dengan pohon kelapa yang menjulang tinggi berbaris rapi serta batu baru karang yang tersusun indah pada bibir pantai. Disini kami bisa menikmati kesegaran kelapa muda dan beberapa cemilan yang dijajakan penduduk setempat sambil menunggu matahari terbenam. Dan dari Pulau Tanjung Gelam inilah kami bisa melihat jelas keindahan matahari terbenam / sunset yang kemerah-merahan… 


Di hari kedua, perjalanan kami di mulai dari pagi hari menuju Pulau Cilik, sesuai dengan namanya Cilik, pulau ini memang terbilang kecil sekitar hanya 2 hektar saja, namun yang menjadi daya Tarik nya adalah keindahan terumbu karang serta banyak nya ikan2 badut yang hidup di sekitar karang. Dan mumpung matahari belum terik, kami pun tak ingin menyia2kan kesempatan untuk ber-snorkeling ke dasar karang tsb. 

Jangan lupa menyiapkan roti tawar dan biscuit untuk menarik agar ikan2 datang menghampiri kita, dan menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan takala puluhan ikan datang menghampiri dan berebut untuk menyantap roti yang kami berikan. Sooo cuteeee pokok nya, ikan-ikan kecil berwarna2 warni dan lincah sekali membuat kami tak bosan untuk bermain bersama, dan apabila menyelam lebih dalam lagi kita dapat menemukan jenis2 ikan indah lain nya, tentu saja ikan Badut menjadi target kami namun cukup mudah untuk menemukan mereka dikarnakan air laut nya yang begitu jernih dan warna ikan nya yang cerah belang-belang orange putih.


Hari ini kurang beruntung bagi kami untuk singgah ke pulau gosong, dikarnakan air laut yang cukup tinggi menutupi pulau gosong yang adalah dataran  pasir putih yang timbul di tengah2 permukaan laut, padahal kami sangat berharap untuk dapat menginjakan kaki ke pulau gosong tersebut, seperti menemukan sebuah pulau tak berpenghuni hiks hiks hiks…. Semoga lain kali kami dapat kembali lagi kesini…

Perjalanan kami lanjutkan ke Pulau Tengah yang hanya beberapa menit saja dari Pulau Gosong, Pulau Tengah merupakan salah satu pulau yang tidak boleh di lewatkan dan merupakan salah satu pulau wajib dikunjungi, dimana terdapat sebuah dermaga dan bangunan-bangunan kayu yang menjadi ciri khas dari pulau ini. Terdapat pula resort2 yang disewakan bagi temen2 yang ingin menginap atau untuk sekedar istirahat. 



Pulau ini sangat sejuk dan teduh karna di tumbuhi pohon2 kelapa yang menjulang tinggi serta pepohonan lain nya. Kami dapat menikmati makan siang dengan menu ikan bakar yang segar dan sambel yang pedas nya mantap…. Sangat santai dan cocok untuk bermalas2an.

Namun jangan melewatkan untuk berfoto-foto ria di atas dermaga dan rumah2 kayu yang didirikan di atas dermaga tersebut.. ini merupakan objek foto yang sangat indah dengan latar biru nya air laut serta cerah nya langit menambah nilai kecantikan dari hasil-hasil foto kami… sooo puas2 deh bergaya di atas dermaga tsb…….. 



Hari semakin sore dan masih ada satu lokasi wisata yang tak ingin kami lewati yaitu penangkaran ikan Hiu… wuuuiih selama ini mungkin kami melihat ikan hiu hanya lewat televisi ataupun di pasar-pasar ikan. Namun disini kami dapat dengan jelas melihat berbagai jenis ikan hiu yang di kembang biakan dalam beberapa kolam. 


Penangkaran Hiu ini juga merupakan daya Tarik bagi para wisatawan, selain melihat Hiu secara langsung, kita juga bisa berenang bareng hiu nih… berani ??? hitung-hitung uji nyali hehehehe….
Sooo gimana sensasi nya berenang bersama ikan Hiu ? yaaah silahkan temen2 rasakan sendiri yah… inti nya deg-degan abiiiizzzz…  hahahaha… tak hanya hiu lhooo, disini juga merupakan penangkaran bagi  hewan Penyu, dan apabila beruntung temen2 bisa melihat langsung telur-telur penyu yang menetas..



Hari kedua kami di Pulau tengah ini ditutup dengan permainan Banana Boat yang tersedia di Dermaga penangkaran hiu…. Wah semangat yaaah bermain Banana Boat hingga ada seorang temen kami yang menyebur lebih awal dari boat sebelum boat tersebut di balikan…. Byuuuuurrrr…..hahahahahah



Pukul 4.30 subuh kami dibangunkan oleh tour guide kami untuk bersiap2 menuju ke Pantai Nirwana menanti muncul nya sunset di pagi hari. Dan ini merupakan hari terakhir bagi kami berpetualang di Karimun Jawa, jadiii walaupun mata masih berat dan mengantuk, kami tak ingin menyia-nyiakan perjalanan ini.  Mariii berangkaat……


Pantai Nirwana merupakan pantai Private yang indah, terdapat Resort Mewah dengan kamar-kamar yang menghadap ke laut. Pohon-pohon kelapa tertata rapi di bibir pantai, pasir putih serta ombak yang tenang menjadi pesona tersendiri dari pantai Nirwana ini. Dan bagi teman2 menginginkan liburan yang berkelas, mewah serta private disinilah tempat nya. 


Pukul 09.00 kami kembali ke homestay untuk sarapan dan berkemas –kemas barang bawaan kami, dimana kapal Express bahari yang akan mengantar kami kembali ke Jepara akan berangkat pada pukul 13.00. Masih sempat bagi kami untuk menanjak ke Bukit LOVE yang terletak di desa Jatikerep 10 menit perjalanan dari kota tempat kami menginap.

Di namakan bukit Love dikarnakan pada puncak bukit tsb terdapat sebuah batu dengan tulisan LOVE, nah bagi temen2 yang berpasangan wajib nih untuk berfoto di tulisan LOVE tsb, selain itu kita bisa melihat keindahan pemandangan pulau karimun dari atas bukit… 


Ada pula sebuah bukit yang bernama Bukit Jokotuo yang dapat ditempuh dengan berjalan kami sekitar 15 menit, cukup ngos-ngosan juga untuk bisa mencapai ke puncak bukit walaupun perjalan tidak terlalu jauh, disini kita bisa menemukan tulang fosil ikan Paus yang sangat besar dan yang pasti perjuangan kami mendaki bukit Jokotuo terbayar dengan keindahan Pantai dari puncak Bukit. Sejauh mata memandang kami terkagum kagum dengan ciptaan Tuhan yang sungguh luar biasa ini. Air laut yang biru, dihiasi pulau-pulau kecil nan hijau serta langit dan awan yang putih bersih membuat Keindahan Pulau Karimun Jawa TOOOOPPP BANGEEETT……..



Ditunggu Petualangan kita selanjutnya yah teman2… dan jangan lupa untuk singgah ke beberapa objek wisata yang terdapat di Semarang, berburu oleh2 khas Semarang dan yang pasti Kuliner dolo yaaah sebelum terbang kembali ke Jakarta…. Miss this Moment Soooo Muccchhh…




Tidak hanya di Amerika, ternyata di Indonesia juga memiliki Cukang Taneuh atau yang terkenal dengan Grand Canyon, terletak di Desa Kertayasa, kecamatan Cijulang, Kabupaten PangandaranJawa Barat.

Butuh waktu tempuh kurang lebih 11 jam dari Jakarta menuju Pangandaran dengan menggunakan Mobil. Kami memulai perjalanan pada pukul 10 malam, memasuki tol Jakarta Cikampek – Purbaleunyi – Cicalengka – Nagreg – Malangbong – Tasikmalaya – Ciamis – Padaherang – Pangandaran. Kalau dipikir-pikir lumayan amat sangat jauuuuh yah.. tapi tenang saja banyak sekali tempat2 perhentian yang bisa kita singgahi sekedar untuk ke toilet, beristirahat, makan dan membeli cemilan. Tahu sumedang menjadi cemilan wajib disini hehehe… 



Pukul 5.30 pagi perjalanan menuju Pangandaran, kami di segarkan oleh matahari yang terbit dari balik hamparan sawah yang di kelilingi oleh pohon2 kelapa, sungguh indah… segera kami menghentikan mobil dan turun ke area sawah menikmati berjalan di persawahan, mengabadikan foto landscape sunrise yang indah dan bergaya ala latar sawah.


Kurang lebih 1 jam perjalanan kami pun memasuki kecamatan pangandaran jawa barat, dan kami berencana untuk mencari penginapan terlebih dahulu di sekitar pantai Pangandaran yang merupakan Primadona di daerah ini.

Pangandaran memiliki 2 pantai, yaitu pantai Timur dan Pantai Barat, kami pun berbelok kearah pantai Barat, lokasi pantai Barat lebih ramai daripada Pantai Timur, disini kami menjumpai banyak sekali orang2 yang bermain di pantai,  warga2 sekitar yang mencari nafkah di tepi pantai dan deretan hotel/ penginapan, namun tak mudah juga untuk mendapatkan kamar kosong di hotel2 berlokasi dekat pantai apalagi di waktu weekend. Lumayan banyak hotel yang kami singgahi hingga akhirnya kami memutuskan untuk menginap di Hotel aquarium.. kami seperti ikan jadinya yaah hehehhe…. 


Hotel aquarium cukup nyaman dengan kamar yang luas hingga kami bisa muat ber4 dalam 1 kamar, harga sewa kamar Rp. 420.000/mlm pada waktu itu. Dan lokasi hotel sangat strategis, cukup berjalan kaki saja kita bisa menemukan rumah makan, jajanan khas pangandaran, dan suasana kios baju serta souvenir2 layaknya seperti di pantai kuta bali…

Kami singgah di sebuah rumah makan yang menyajikan berbagai macam seafood, nama nya juga pantai, ga afdol rasanya kalau tidak mencicipi seafood khas pangandaran ditemani oleh es kelapa muda yang segar.. kebayangkan betapa nikmat dan lahap nya kami menghabiskan makanan yg disediakan!

Siang hari nya kami langsung melanjutkan perjalanan ke Grand Canyon, butuh waktu kurang lebih 1 jam untuk mencapai lokasi Grand Canyon dimana banyak sekali terdapat jalan2an yang rusak dan berlobang untuk itu harus lebih berhati2 dalam mengendarai kendaraan. 
Grand Canyon sudah menjadi objek wisata yang terkenal di Jawa barat, baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga tidak susah untuk menemukan lokasi nya.  Setelah mendapatkan lokasi parkir mobil yang sudah disediakan, kami segera memasuki gerbang wisata Grand Canyon, di sini kita akan mengantri sebentar untuk membeli tiket sewa kapal seharga Rp. 125rb dan pas saja kapasitas perahu untuk max 6 orang. 


Oh iya pilihlah musim panas apabila temen2 ingin ke Grand Canyon karena warna air nya akan lebih hijau dan jernih di Musim panas, sedangkan di musim hujan akan menjadi kecoklat2an. Selain itu apabila temen2 berkunjung di hari jumat, loket baru akan dibuka pada pukul 13.00 yah..

15 menit Pemandu kami mendayung perahu yang ditumpangi dan kami dapat melihat dari kejauhan tebing batu yang mirip sebuah Gua yang ditutupi oleh tanaman.  Ternyata banyak juga perahu2 yang parkir di sekitar mulut tebing.. dibantu oleh pemandu untuk turun dari perahu kami pun segara diperlengkapi diri dengan pelampung. Dan pertualangan pun di mulai yihaaaa…


Agak ragu bagi kami untuk mengaruhi Grand Canyon takala melihat arus yang begitu deras serta batu2an yang kasar, tapi itulah tantangan nya, kami harus berjalan melawan arus melewati bebatuan untuk sampai ke ujung dari Canyon ini. Ketinggian air kurang lebih 1,5 meter dan dengan bantuan tali tambang yang sudah terikat pada batu kami pun berjalan mengarungi arus sungai.. waah ini pertama kali nya kami merasakan hantaman arus yang begitu kencang, sempat beberapa kali tali kami terlepas dari gengaman dan membuat kami terdorong arus cukup jauh. Untung nya pemandu kami sangat cekatan dan cepat untuk membantu dan menarik kami kembali.. 

Sebenarnya jarak yang harus kami lalui tidak lah terlalu jauh, namun derasnya arus membuat kami susah sekali untuk melangkah, banyaknya batu2 besar yang harus di lalui dan cukup sulit lho untuk mencapai bebatuan satu demi satu, disini dibutuhkan kerjasama antar tim dan kekompakan tim.  Pokoknya menguras tenaga hingga level minimum hahaha…  


Waktu yang kami tempuh untuk tiba di ujung Canyon kurang lebih 1 jam, dan bagian penghujung dari canyon ini adalah perjuangan yang tersulit. Namun terbayarkan rasanya pada saat mencapai ujung canyon dan berhasil melawan kuat nya arus. dan segera kami meluncur mengikuti arus hingga tiba di lokasi awal kami mengarungi Grand Canyon ini… seruuuu sekali, namun tetap harus berhati2 pada saat meluncur jangan sampai tertabrak bebatuan yah…

Puasss dan Lelah pertualangan kami hari ini, hari pun semakin sore dan tujuan kami selanjutnya adalah melihat pemandangan matahari terbenam di Pantai Batu Karas.



Sepanjang Jalan menuju Pantai Batu Karas, kita bisa melihat pemandangan aliran air Grand Canyon yang Hijau serta pemandangan sawah yang kekuning-kuningan di sebrang sisi jalan. Kurang lebih 30 menit perjalanan untuk mencapai Pantai Batu Karas. kami pun bersantai sejenak menikmati pemandangan pantai yang diindah dihiasi beberapa turis asing yang berselancar... dan Malam hari nya kami menikmati hidangan di sebuah restoran yang tak jauh dari pantai batu karas. 



Pertualangan kami lanjutkan keesokan hari nya, dengan menyewa sebuah kapal dari penduduk yang berada di tepi pantai, kami bersiap untuk mengelilingi pantai2 pangandaran dan menuju Cagar Alam Pananjung. Dalam perjalanan, kami melewati Batu Layar yang amat besar berada di tengah2 pantai, seperti Batu James bond yang terkenal di Phuket Thailand. Batu Layar pun sempat menjadi Icon dari Pangandaran


Terdapat banyak ragam Flora dan Fauna di Cagar alam Pananjung, kita bisa menemui pohon2 yang sangat besar dan tinggi, rusa serta kijang yang hidup bebas di alam, dan apabila kita menengok ke atas pohon, kita bisa menjumpai monyet2 yang bersantai di dahan pohon.

Tak hanya Flora dan Fauna, disini kita bisa berpertualang memasuki gua2 bersejarah yang menjadi legenda masyarakat Pangandaran. Di mulai dari Gua Parat atau Gua legenda dimana di gua ini  kita bisa melihat batu stalagtit yang menyerupai kelamin wanita dan pria, paha ayam, binatang unta dan terdapat juga binatang landak serta kelelawar sebagai penghuni dari Gua tersebut. 


Kemudian ada juga terdapat Gua Miring, Gua Sumur Mudal, Gua Lanang, Gua Panggung dan masi banyak Gua2 lain nya..Terdapat sebuah batu peninggalan sejarah dan merupakan jejak masuk Hindu Kuno di Pangandaran yaitu batu Sapi Gumarang yang bentuknya memang menyerupai sapi. 


Perjalanan kami hari ini pun di tutup dengan snorkeling di pantai Pasir Putih yang masih termasuk kawasan Cagar Alam Panajung. dan kami kembali ke pantai Barat untuk berisitirahat di Hotel. 

Hari terakhir di Pantai Pangandaran kami isi dengan bersantai di tepi pantai menikmati kelapa muda dan melihat2 serta membeli oleh2 di kios2 pinggir pantai. Liburan yang tak terlupakan, pertualangan yang indah dan seru, tidak lupa juga dengan kenikmatan seafood serta makanan2 khas dari pangandaran. dan dalam perjalanan pulang ke Jakarta kami juga menyempatkan untuk singgah ke rumah makan seafood yang cukup ramai dan luas. ternyata benar saja... seafood di rumah makan ini sungguh2 nikmat. kangen untuk bisa berlibur ke pangandaran lagi. 


Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia tepatnya berada di kabupaten Probolinggo Pasuruan Jawa Timur dengan ketinggian 2.329 meter.


Kami memulai perjalanan dari Jakarta dengan penerbangan tujuan Bandara Juanda – Surabaya, dan di jemput oleh driver yang sudah kami order sebelum nya dengan harga Rp. 300.000/hari ( tidak termasuk bensin ).  Membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam untuk tiba di Probolinggo itu pun dengan catatan kawasan porong lumpur lapindo tidak terjadi kemacetan. cukup memperihatikan ketika kami melewati kawasan rumah2 penduduk yang menjadi korban lumpur lapindo, sejauh mata memandang hanyalah lautan lumpur yang berbau tak sedap, kami pun mendoakan agar para korban bencana ini dapat di berikan kekuatan serta penghiburan. 



Agar tidak terlalu melelahkan kami pun singgah di rumah teman2 dekat kami di daerah Prigen dan Tretes.. nah itulah enak nya kalau kita punya teman di daerah lain.. sehingga malam ini kami bisa menginap di rumah salah satu teman kami, jadi hemat biaya hotel kan…. Heheheh…. 

Perjalanan kami lanjutkan kembali keesokan hari nya menuju Malang, di malang terdapat juga beberapa kawasan wisata yang sayang untuk di lewatkan salah satu nya AgroWisata Batu - Malang
Terkenal dengan Apel Malang nya, di Agrowisata ini kita bisa melihat perkebunan Apel Malang yang sangat  luas dan bisa memetik langsung buah apel yang kita inginkan lho… tak hanya apel, buah strawberry, jeruk, jambu dan buah naga pun dapat kita petik langsung dari perkebunan ini..
Sangat menyenangkan berjalan di perkebunan ini, dengan iklim pegunungan yang sejuk, bunga2 dengan warna warni yang indah serta pepohonan yang rindang. Selain itu kita juga bisa menikmati berbagai makanan yang diolah langsung dari hasil perkebunan… yummy…..



Dari Malang kami masih harus menempuh perjalanan kira2 satu jam perjalanan ke Probolinggo dan langsung menuju ke kawasan gunung Bromo.  Kami merekomendasikan untuk membeli paket tour untuk memudahkan perjalanan menuju Bromo.  Dan tak perlu bingung atau ribet, di gerbang masuk kawasan Bromo terdapat banyak penawaran jasa tour sesuai dengan yang kita inginkan termasuk sewa Hardtop/ Mobil Jeep ( Rp. 500.000,- unk 4 rute wisata ) serta penginapan.

Kami menginap disebuah rumah penduduk dengan harga sewa Rp. 350.000,-/mlm, cukup nyaman dan terdapat 3 kamar tidur serta ruang tamu, namun tidak memiliki fasilitas air panas..   dan OMG tak ada satu pun dari kami yang berani untuk mandi, bayangkan saja air pegunungan yang sedingin air es..  gelaaaa dingin nyaaaaa…
Pukul 3 Subuh perjalanan kami harus di mulai, Mobil jeep pun sudah menunggu di halaman penginapan kami. Pastikan sebelum berangkat kita memperlengkapi diri kita dengan pakaian hangat, jaket, sarung tangan, kaos kaki, sepatu yang nyaman dan topi..  cuaca bromo di pagi hari bisa mencapai 10 - 5  derajat celcius bahkan minus lho… so pakailah pakaian setebal2 nya agar kita tidak kedinginan!



Rute ke - 1 kami dimulai dari Gunung Pananjakan yang merupakan salah satu view point untuk melihat dan menikmati keindahan matahari terbit ( Bromo sunrise ).  Perjalanan menuju Pananjakan tidak lah mulus, tanah yang berpasir dan tidak rata membuat kami harus bergoyang2 ria di dalam jeep disertai jalan yang berkelok2 saat menanjak ke pegunungan.. salut buat driver2 jeep disini yang sangat ahli dan berhati2 melewati setiap tikungan jalan. Tiba di Pananjakan, kami masih harus berjalan kaki untuk mencapai puncak view point, dan sungguh sungguh amat dingin teman2.. jaket tebal yang kami kenakan pun tidak mampu untuk melindungi tubuh kami sehingga kami harus menyewa winter Coat yang di tawarkan oleh penduduk setempat. 


Tak disangka, langit yang masih gelap dan waktu baru menunjukan pukul 4.30 pagi, namun wisatawan sudah memadati lokasi Pananjakan,  tak ingin ketinggalan kami pun bergegas untuk mengambil tempat strategis agar mendapatkan hasil foto sunrise yang terbaik.  



Perlu kesabaran yang cukup tinggi untuk menunggu muncul nya matahari namun penantian tsb terbayar dengan keindahan terbitnya matahari yang perlahan2 muncul dengan warna orange yang memukau.. tak lama pun kami bisa melihat kawah bromo dan deretan gunung semeru tertutupi kabut tipis yang menawan.. ooh sungguh kebesaran dan keagungan ciptaan Tuhan yang Indah…. Beautiful..!!


Rute ke-2 dilanjutkan menuju ke Gunung dan Kawah Bromo, Mobil Jeep hanya bisa mengantar kami  sampai ke lautan pasir dan kami harus berjalan kaki ataupun menunggangi Kuda untuk mencapai puncak kawah Bromo.



Kami memilih berjalan kaki bersama2  diiringi canda dan tawa walaupun untuk mencapai kawah perjalanan yang ditempuh cukup jauh dan melelahkan..  belum lagi sulit nya bernapas karena banyak nya debu abu vulkanik dan pasir yang berterbangan ( Gunakan masker ). Ada sekitar 200 anak tangga yang masih harus kami lalui untuk mencapai kawah dan sungguh2 dibutuhkan tenaga dan stamina yang kuat yah..  namun ketika kami semua berhasil mencapai ke kawah gunung Bromo sungguh bangga rasanya dan dari atas kawah kami bisa melihat pemandangan padang pasir yang luas dan terdapat juga beberapa pura kecil yang terdapat di kaki gunung bromo. Nice View… 


Rute ke-3 , kami pun di antar melewati padang pasir yang sangat luas, disini adalah lokasi shutting film Indonesia yang berjudul “Pasir Berbisik” mungkin dinamakan pasir berbisik karena memang suara tiupan angin membuat suara hembusan seakan2 pasir berbisik2… sayang nya kami tidak bisa turun untuk berfoto di padang pasir ini karena debu dan pasir yang berterbangan cukup tebal dan takutnya mengganggu saluran pernapasan kami.


Rute ke -4 perjalanan,  kami pun  langsung dipikat dan jatuh cinta pada hamparan luas padang savanna.. Bukit-bukit hijau yang berderetan serta langit biru yang cerah dan indah… waaah sungguh2 terasa berada di Surga ( I wish  hehehhe.. ) cantiiik sekali….
Kami sempat terdiam dan tak dapat berkata2 melihat keindahan savanna ini, tubuh pun ikut terbaring dalam rumputan2 hijau yang menawan… seperti dihipnotis rasanya, benar2 ajaib ciptaan Tuhan…


Tak ada rasa puas rasanya berada di savanna Bromo ini, namun matahari yang sudah semakin terik membuat kami harus meninggalkan tempat ini dengan berat hati. Mobil jeep pun mengantar kami untuk kembali ke penginapan.  Masih ingin mengenal kawasan bromo lebih dalam lagi, sesampai di penginapan kami pun berjalan kaki mengelilingi desa2 yang ada disekitar kami, banyak sekali dijumpai pasar2 serta warung2 kecil yang menjajakan hasil dari perkebunan warga gunung bromo.. dan keramahan serta murah senyum warga disini patut di acungi jempol….. I LOVE BROMO… 

Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home