Indonesia, ga ada kata habis keindahan nya.. terdiri dari banyak pulau menjadikan surga bagi pencinta pantai dan kehidupan bawah laut.. namun sayang nya masih begitu banyak pulau2 cantik di Indonesia yang belum dikenal orang dan belum dikelola dengan baik.
Berawal dari mengikuti sebuah event Kompas Travel Fair yang diadakan pada bulan september di JCC, saya memang berencana untuk hunting tiket dan paket tour liburan akhir tahun, awal nya saya tertarik dengan paket tour ke Turkey, namun ada satu stand travel yang lebih menarik perhatian saya yang terletak agak di ujung sudut ruangan yang menawarkan paket tour Domestik keindahan Indonesia salah satunya adalah Pantai Ora di Pulau Seram - Maluku.
Woow keren banget nih foto2 pantai nya... Saya pun segera mencari informasi akan pantai Ora ini dan bertanya2 akan paket tour yang ditawarkan.. memang sebelum nya pernah mendengar keindahan akan Pantai ora melalui detik travel ataupun twitter, namun masih sedikit penasaran akan letak dan transportasi untuk mencapai ke pantai tersebut. akhirnya tanpa berpikir panjang, saya pun memutuskan untuk berpetualang dan menjelajahi Pantai Ora ! Kalau dipikir-pikir memang tour Domestik kadang2 lebih mahal harganya di banding tour ke Luar Negeri tapi seharusnya kita orang Indonesia malu dunk kepada turis2 mancanegara yang lebih mengenal dan menikmati keindahan Indonesia. sooo ayooo kita bantu untuk mempromosikan Indonesia ke mata dunia........
Penerbangan saya dimulai dari bandara Soekarno Hatta pada pukul 00.20 dini hari menggunakan Batik air menuju ke Bandara Pattimura, Ambon - Maluku Selatan, waktu tempuh kurang lebih 3 jam 30 menit dan tiba di Ambon pada pukul 06.00 pagi. ada perbedaan waktu 2 jam antara Jakarta - Ambon.
Tiba di Ambon kami di jemput oleh tour guide yang bernama Mas Adi dan langsung berkenalan dengan peserta tour lain nya.. total rombongan kami ada 10 orang. dengan menggunakan mobil, kami pun di ajak untuk sarapan terlebih dahulu ke kota ambon. jarak dari Bandara Pattimura ke Kota ambon kurang lebih 30 KM ( lumayan jauh yah.. hampir 45 menit perjalanan )
dan ini dia kuliner pertama saya di kota Ambon.. yaitu Nasi Kuning Oma Dipaso dengan khasnya lauk ikan asap atau ikan cakalang.. dan jangan ketinggalan sambal nya yang pedas mantap yaaah...
Perjalanan darat kami lanjutkan dari kota ambon menuju ke Pelabuhan Port Of Tulehu untuk menyebrang ke kota Masohi menggunakan Kapal cepat Cantika express ( tiket kapal Rp. 150rb / org ) dengan waktu 2 jam 35 menit dan tiba di Pelabuhan Amahai pulau Masohi.
Kapal Cantika express lumayan bersih serta di lengkapi AC dan televisi disetiap ruangan nya jadi perjalanan terasa lebih cepat dan nyaman.
Kota Masohi adalah Ibu kota Kabupaten Maluku tengah yang terletak di Pulau seram. dulu nya pulau ini sempat hancur karena kerusuhan sosial dan menimbulkan banyak korban jiwa.. namun sekarang Kota Masohi sudah mulai tertata dan bangkit kembali.
Tiba di Kota Masohi kami diajak untuk makan siang di sebuah rumah makan spesial Seafood.. dan disini saya mencoba kuliner kedua saya dengan menu yang tidak biasa dan belum pernah saya coba sebelum nya, yaitu Papeda.
Papeda adalah makanan khas dari Papua dan Maluku, berupa Bubur Sagu yang lengket dan kental namun tawar dan dimakan dengan campuran kuah ikan pedas atau kuah ikan kuning... heeemmm kuah ikan nya lezat nan segarrrr lho.. namun saya kurang terbiasa dengan papeda nya hahahaha jadi terasa agak aneh, selain itu seafood disini juga patut di coba semua. mulai dari ikan bakar, cumi, udang hingga Lobster yang super duper guedeee... yummyyyy.... oh iya jangan lupa cocolan sambel nya yang terkenal dengan nama Colo Colo, yaitu berupa racikan dari Cabe rawit, Bawang merah, Tomat segar dan jeruk nipis.... dan minuman nya adalah Jus Sirsak! segeeerrr.
Kenyang + Ngantuk hehehehe... namun perjalanan darat harus kami lanjutkan kembali menuju ke desa Saleman dengan waktu kurang lebih 3 jam. kami sempat singgah ke toko kecil untuk membeli makanan ringan, roti serta minuman sebagai cemilan kami saat perjalanan ataupun di Pantai Ora nanti, karena kami mendapat kabar dari Mas Adi bahwa di pantai Ora sendiri tidak ada toko maupun warung yang berjualan.dan ditoko ini saya menemukan balon gel tiup ala zaman SD hahahaha tak berpikir panjang pun saya langsung beli satu kotak hahahaha nostalgia zaman kecil nih ceritanya.. lumayan bisa tiup2 balon di pantai Ora nanti nya...
Jalan darat untuk menuju desa Saleman lumayan berkelok dan terjal, naik dan turun bukit serta kondisi jalanan yang kurang bagus, jadilah kami bergoyang ala dangdut didalam mobil hehhehehe namun pemandangan hutan dengan pohon2 menjulang tinggi dan langit yang biru bersih menjadi warna hiasan perjalanan kami.
Pantai Ora terletak di Desa Saleman, Pulau Seram - Maluku Tengah. saat tiba di desa Saleman kami disambut oleh indah nya air di pantai yang jernih bersih, pohon kelapa yang tinggi menjulang dan terdapat beberapa pondok kecil di atas air untuk tempat istirahat. luaaarrr biasaaa.. lupa semua penat dan pegal nya badan akibat panjang nya pejalanan yang hampir memakan waktu 9 jam dan tak sabar rasanya untuk cepat menginjakan kaki di pantai ora.
Untuk sampai ke Ora, kami diantar menggunakan Longboat yang hanya berjarak 15 menit dari Desa Saleman. seluas mata memandang membuat mulut tak bisa menutup.. woow woow wooow kereeeennnn.... kami bs menikmati pemandangan gunung dengan tebing2 yang tinggi tertutup tipis oleh awan, dramatisss bgt deeh berasa ada di pegunungan film jurassic park hahhahah! dari kejauhan pantai Ora pun mulai nampak dengan susunan cottage2 yang exotic dengan atap kerucutnya.
Traa laaa laaa ini dia Pantaaai Oraaa.... gelaaa tak menyangka bahwa di Indonesia ada pantai sebagus ini, asri dan masih alami sekali. turun di sebuah jembatan dermaga pantai ora kami langsung tersanjung oleh terumbu-terumbu karang yang berwarna warni dengan ikan-ikan kecil yang berenang kesana kesini seolah2 menyambut kami... air nya jerrrrniiiih hingga ke dasar. ini surgaaaa bangeett eiii...! speechless!!!
Terdapat sebuah rumah makan di atas air yang terbuat dari kayu, dilengkapi dengan banyak meja kursi sebagai tempat makan dan istirahat ataupun sekedar untuk ngobrol dll,
disini kami duduk sejenak menikmati udara segar pantai Ora dan menunggu pembagian kunci kamar masing2 oleh mas Adi. sebagai informasi ada tiga pilihan tempat menginap di Pantai Ora ini yaitu Rumah pantai penduduk, Cottage Tepi Pantai dan Cottage Laut.
dan tentu saja pilihan saya adalah Cottage Laut, kebayang kan suasananya nginep di atas kamar laut, dari beranda kamar saya dapat langsung melihat ke dasar air dan dapat langsung memberi makan ikan - ikan kecil yang berwarna warni. kamar nya pun nyaman, king bed size, kamar mandi dalam dan kursi malas untuk bersantai di beranda kamar...Great Holiday! hanya saja listrik di pantai ini hanya ada dari pukul 16.00 sore hingga pukul 05.00 pagi lhooo... jadi siang nya itu tidak ada listrik hampir sama dengan Karimun Jawa.
Pantai Ora tidak sepanas terik dengan pantai2 lain yang pernah saya kunjungi, karena pantai ora terletak di balik gunung dan sinar matahari terhalang oleh gunung dan tebing2 tinggi nya, dan kabut pun sering turun hingga ke pantai... tak sejuk tapi lumayan adem.
Selesai memindahkan barang2 pribadi ke dalam kamar dan berganti pakaian, langsung saja tak sabar untuk nyebur ke air, hampir tak ada ombak di pantai ini, airnya tenang sekali dan tentunya tak perlu menyelam untuk melihat terumbu karang nya, karena dari tepi pantai nya pun terlihat jelas, mulai dari berbagai jenis bunga karang, kuda laut, Nemo, Dory, bintang laut yang berwarna ungu, Botana dan berbagai jenis ikan kecil lainnya yang saya tidak tau namanya hahahaha....so cuteee!!
Sebelum berenang ataupun snorkeling sebaiknya menggunakan perlengkapan snorkel dan kaki katak dl yah, agar tidak terluka dan terinjak karang. ada baik nya membawa sendiri perlengkapan snorkel nya agar lebih higienis dan terjamin kebersihan nya. disediakan juga perahu Kano dan pelampung kasur lho disini, jadi makin puas deh bermain air dan foto-foto nya.
Malam hari sangat hening di hari pertama kami tiba di Ora, tidak terlalu banyak pengunjung yang menginap disini, sebagian besar yang menginap adalah turis mancanegara ( tuh kan bule aja nginep Ora ). dan memang kamar cottage nya pun terbatas.
Rombangan saya lumayan seru orang2 nya, rame dan gokil2 hehehehe jadi asik berkenalan dengan mereka. bersama-sama kami makan malam di rumah atas air dengan menu yang cukup lezat hidangan bagi tamu cottage, dan tidak ketinggalan hidangan seafood selalu ada setiap hari di dampingi dengan ayam goreng, lauk pauk dan sambaaal tentunya... mantaapp.....
Hari kedua kami full day berkeliling di pantai Ora, snorkeling menikmati keindahan coral dan binatang2 laut yang ada di balik coral, berfoto2 di beberapa titik spot foto, makan siang dengan menu yang lagi2 enak dan lezat dan dilanjutkan berkeliling ke pantai pasir putih dan menikmati keindahan tebing2 tinggi yang menawan.
ada sebuah sungai kecil tak jauh dari pantai ora yang dinamakan Air Belanda, di sungai ini terdapat mata air yang mengalir air tawar dengan dingiiin nyaaaa kayak es lhooo... kami sengaja membawa beberapa botol minuman untuk direndam di Air Belanda ini, dan benar saja hanya sebentar saja direndam botol minuman tsb sudah seperti keluar dari Kulkas, enaaaak sekali rasanya berendam di Belanda ini berasa seperti beruang kutub... aneh kan, didaerah pantai yang panas tapi terdapat mata air tawar dan dingin, bahkan apabila air laut sedang surut Air belanda ini bisa mencapai suhu 1 derajat celcius lhooo... kebayaang deh nyelup disitu 10 detik ajaaa, dijamin beku hahahaha....
Sore hari menjelang magrib, kami kembali ke desa saleman menggunakan longboat, mendarat di sebuah jembatan kayu desa saleman untuk menyaksikan burung Lusiala, dimana beribu ribu Burung Lusiala akan keluar dari sebuah Goa di atas bukit tepat saat adzan magrid berkumandang dan akan kembali ke Goa saat subuh hari sebelum matahari terbit. Burung Lusiala hampir mirip dengan kelelawar namun dengan ukuran yang lebih kecil, konon burung ini mempunyai cerita misteri yang sudah menjadi kisah tersendiri bagi penduduk desa saleman dimana sampai saat ini belum ada satu pun orang yang berhasil menangkap burung tersebut dan tidak ada satu orang pun yang tau ke mana arah ribuan gerombolan burung tersebut terbang. sangat menarik saat menyaksikan puluhan ribu burung kecil tsb keluar dari goa nya, mereka terbang searah membentuk sebuah jalan panjang berkelok di atas langit hingga hampir 15 menit sampai ke rombongan burung yang terakhir. Amazing...!!! ( sayang ga bs upload video nya )
Ke esokan hari nya kami diajak kembali untuk trekking ke desa saleman, dimana di desa saleman terdapat dua pilihan lokasi trekking, ada yang 15 menit dan 45 menit perjalanan, namun melihat kondisi dan takut kelelahan kami pun memilih trekking yang 15 menit saja hahahhaha... dan benar saja, perjalanan nya sangat sulit, harus berjalan menaiki sebuah bukit batu terjal dengan batu2 besar yang lumayan tajam untuk dapat sampai ke puncak tebing dengan berpegangan akar dan dahan pohon saja. namun sungguh amat luar biasaaaa indahnya penampakan dari atas tebing ini, kami dapat melihat garis pantai dengan warna air laut biru muda hingga ke biru tua dan bukit2 tebing nya yang indah... harap berhati2 yah bagi yang ingin berfoto dari atas tebing ini, karena tidak ada pegangan sama sekali dan pijakan kakinya adalah batu2 yang tajam dan curam.
Turun dari tebing trekking, kami berjalan- jalan melihat kehidupan penduduk desa saleman yang mayoritas adalah muslim dan berprofesi sebagai nelayan dan beternak kambing. Desa Saleman sangat nyaman, rasanya tentram berada disini, penduduk nya ramah dan banyak sekali anak-anak kecil yang terlihat tertawa bermain bahagia, sungguh kontras dengan kehidupan dikota besar hahahaha... sebelum kembali ke Pantai Ora kami pun sempat menikmati buah kelapa yang langsung dipetik oleh penduduk desa,lengkap bangettt deh hidup ini, menikmati kelapa muda di tepi pantai, ditiup angin sepoi2 dan suasana desa yang teduh.
Kembali ke pantai Ora, saya masih bs menikmati sejenak bersantai dipasir pantai dan menikmati hembusan angin yang bikin ngantuk sebelum berberes-beres bersiap untuk check out. di hari weekend Cottage Ora mulai ramai terisi dan pengunjung pun berdatangan dari segala daerah termasuk dari luar kota. Hari ini hari terakhir saya menikmati Pantai Ora, setelah 3 hari 2 malam menginap disini agak berat rasanya untuk meninggalkan pantai Ora hik hik hiks....
Pukul 2 sore mau tidak mau saya harus meneruskan perjalanan panjang kami untuk kembali ke kota Ambon, perjalanan darat harus saya tempuh selama 5 jam sebelum disambung penyebrangan menggunakan kapal Ferry. sebagai informasi di Hari minggu agak susah lho untuk mendapatkan jadwal kapal yang beroperasi, dikarnakan kebanyakan penduduk ambon dan maluku adalah penganut Agama Kristen dan mereka beribadah di hari minggu, sehingga kami harus berputar jalan sedikit lebih jauh untuk tiba di pelabuhan Ferry.
dikala hari mulai menjelang malam, kami pun tergoda oleh pemandangan sunset / matahari terbenam yang berwarna orange terang itu hingga akhirnya kami berhenti di sebuah tepi pantai yang berombak tenang dan menunggu perlahan sunset itu hilang berganti malam... hasil foto sunsetnya pun sudah dak diragukan, warna nya ok bangettttt dramatis abisss penuh arti ahaaaay.....
ngebuuuut lagi melanjutkan perjalanan mengejar kapal ferry yang dikabarkan akan berangkat pada pukul 8 malam, dan berharap masih ada tiket kosong yang belum terjual dag dig dug seeerrr.... hahahahahha untung nya kami punya supir yang sudah berpengalaman dalam mengendarai mobil, dan jalanan yang sepi sehingga kami boleh tepat waktu tiba di pelabuhan, masih sempat untuk makan malam malam di warung soto ayam juga lhooooo heheheheh.....
2 jam mengarungi lautan dengan kapal Ferry, kami pun tiba di kota Ambon, dan di antar beristirahat di sebuah Hotel dipusat kota ambon.. akhirnyaaa bisa merasakan kamar berAC pula dan mandi dengan air tawar bersih air hangat hahahahaha ( Di Cottage Ora airnya payau dan masih terasa sedikit asin ). plus besok nya bisa bangun siaanggg yeeeey!
Hari terakhir diKota Ambon tentunya diisi dengan berbelanja oleh-oleh dan berkuliner ria duunk, Disebuah toko bernama Petak 10 terletak di Jl. Tamaela SK28/1 Ambon, disinilah kami menggila memborong oleh2 ahahahha oleh2 yang menjadi ciri khas Ambon adalah kue Kenari dan berbagai jenis kue kering yang wangi dengan aroma rempah-rempah nya, ada juga dodol tumbu, Minyak kayu putih hingga ke permen kayu putih dan rasa sirsak. masih bersebelah dengan toko Petak 10 kami pun bs menjumpai toko yang menjual berbagai jenis merchandise mulai dari Kaos, kain, topi, gantungan kunci, perhiasan hingga ke pedang nya pahlawan Pattimura. silahkan dipilih yaaaah.....
Dalam Perjalanan menuju bandara Pattimura kami pun singgah disebuah tempat yang cukup ramai, terdapat banyak kios2 jajanan sepanjang jalanan pinggir pantai. yaah ini adalah Pantai Natsepa yang terkenal dengan jajanan legendaris Rujak Natsepa nya. Rujak Natsepa sudah ada sejak tahun 1800an lhoo dan pengemar awalnya adalah para tentara Portugis, hingga kini Rujak Natsepa pun menjadi wajib di coba apabila ke Kota Ambon.buah2an yang dijadikan rujak sebenarnya hampir sama dengan rujak buah pada umum nya, namun yang membedakan adalah bumbu rujak nya yang kental dengan sensasi kriuk kriuk kacang tanah yang diulek kasar, makannya pun di tepi pantai dengan pemandangan biru laut dan langit cerah ditemani es kelapa muda hahahahahaha ( jadi kepengen rujak natsepa lagi )
hooooaaammm sedih rasanya harus mengakhiri liburan yang berkesan ini, Pantai ora yang indah masih melekat kuat di ingatan namun kenyataan berkata lain, saya harus pulang ke Jakarta dengan mengunakan Batik Air penerbangan pukul 19.50 malam. dan berharap lain kali masih bisa berkunjung ke Maluku kembali.
Bagi teman-teman yang juga ingin berpetualangan ke Pantai Ora, Pulau Seram boleh nih ngajak2 saya yaaah atau bagi yang tidak ingin repot dengan urusan trip, sewa mobil, hotel dll saya rekomendasikan untuk mengikuti Kakaban trip, jadwal dan biaya nya bisa liat langsung di web nya http://www.kakaban.co.id/
Mari Menabung lagi untuk trip selanjutnya, Labuhan Bajo Pulau Komodo dan Misool Raja ampat boleh mulai di rencanakan dari sekarang nih hiihihiihi ada yang mau joooin ?? yuuukkkkss kita explore Indonesia.... ! Indonesia Baguuus...!
Berawal dari mengikuti sebuah event Kompas Travel Fair yang diadakan pada bulan september di JCC, saya memang berencana untuk hunting tiket dan paket tour liburan akhir tahun, awal nya saya tertarik dengan paket tour ke Turkey, namun ada satu stand travel yang lebih menarik perhatian saya yang terletak agak di ujung sudut ruangan yang menawarkan paket tour Domestik keindahan Indonesia salah satunya adalah Pantai Ora di Pulau Seram - Maluku.
Woow keren banget nih foto2 pantai nya... Saya pun segera mencari informasi akan pantai Ora ini dan bertanya2 akan paket tour yang ditawarkan.. memang sebelum nya pernah mendengar keindahan akan Pantai ora melalui detik travel ataupun twitter, namun masih sedikit penasaran akan letak dan transportasi untuk mencapai ke pantai tersebut. akhirnya tanpa berpikir panjang, saya pun memutuskan untuk berpetualang dan menjelajahi Pantai Ora ! Kalau dipikir-pikir memang tour Domestik kadang2 lebih mahal harganya di banding tour ke Luar Negeri tapi seharusnya kita orang Indonesia malu dunk kepada turis2 mancanegara yang lebih mengenal dan menikmati keindahan Indonesia. sooo ayooo kita bantu untuk mempromosikan Indonesia ke mata dunia........
Penerbangan saya dimulai dari bandara Soekarno Hatta pada pukul 00.20 dini hari menggunakan Batik air menuju ke Bandara Pattimura, Ambon - Maluku Selatan, waktu tempuh kurang lebih 3 jam 30 menit dan tiba di Ambon pada pukul 06.00 pagi. ada perbedaan waktu 2 jam antara Jakarta - Ambon.
Tiba di Ambon kami di jemput oleh tour guide yang bernama Mas Adi dan langsung berkenalan dengan peserta tour lain nya.. total rombongan kami ada 10 orang. dengan menggunakan mobil, kami pun di ajak untuk sarapan terlebih dahulu ke kota ambon. jarak dari Bandara Pattimura ke Kota ambon kurang lebih 30 KM ( lumayan jauh yah.. hampir 45 menit perjalanan )
dan ini dia kuliner pertama saya di kota Ambon.. yaitu Nasi Kuning Oma Dipaso dengan khasnya lauk ikan asap atau ikan cakalang.. dan jangan ketinggalan sambal nya yang pedas mantap yaaah...
Perjalanan darat kami lanjutkan dari kota ambon menuju ke Pelabuhan Port Of Tulehu untuk menyebrang ke kota Masohi menggunakan Kapal cepat Cantika express ( tiket kapal Rp. 150rb / org ) dengan waktu 2 jam 35 menit dan tiba di Pelabuhan Amahai pulau Masohi.
Kapal Cantika express lumayan bersih serta di lengkapi AC dan televisi disetiap ruangan nya jadi perjalanan terasa lebih cepat dan nyaman.
Kota Masohi adalah Ibu kota Kabupaten Maluku tengah yang terletak di Pulau seram. dulu nya pulau ini sempat hancur karena kerusuhan sosial dan menimbulkan banyak korban jiwa.. namun sekarang Kota Masohi sudah mulai tertata dan bangkit kembali.
Tiba di Kota Masohi kami diajak untuk makan siang di sebuah rumah makan spesial Seafood.. dan disini saya mencoba kuliner kedua saya dengan menu yang tidak biasa dan belum pernah saya coba sebelum nya, yaitu Papeda.
Papeda adalah makanan khas dari Papua dan Maluku, berupa Bubur Sagu yang lengket dan kental namun tawar dan dimakan dengan campuran kuah ikan pedas atau kuah ikan kuning... heeemmm kuah ikan nya lezat nan segarrrr lho.. namun saya kurang terbiasa dengan papeda nya hahahaha jadi terasa agak aneh, selain itu seafood disini juga patut di coba semua. mulai dari ikan bakar, cumi, udang hingga Lobster yang super duper guedeee... yummyyyy.... oh iya jangan lupa cocolan sambel nya yang terkenal dengan nama Colo Colo, yaitu berupa racikan dari Cabe rawit, Bawang merah, Tomat segar dan jeruk nipis.... dan minuman nya adalah Jus Sirsak! segeeerrr.
Kenyang + Ngantuk hehehehe... namun perjalanan darat harus kami lanjutkan kembali menuju ke desa Saleman dengan waktu kurang lebih 3 jam. kami sempat singgah ke toko kecil untuk membeli makanan ringan, roti serta minuman sebagai cemilan kami saat perjalanan ataupun di Pantai Ora nanti, karena kami mendapat kabar dari Mas Adi bahwa di pantai Ora sendiri tidak ada toko maupun warung yang berjualan.dan ditoko ini saya menemukan balon gel tiup ala zaman SD hahahaha tak berpikir panjang pun saya langsung beli satu kotak hahahaha nostalgia zaman kecil nih ceritanya.. lumayan bisa tiup2 balon di pantai Ora nanti nya...
Jalan darat untuk menuju desa Saleman lumayan berkelok dan terjal, naik dan turun bukit serta kondisi jalanan yang kurang bagus, jadilah kami bergoyang ala dangdut didalam mobil hehhehehe namun pemandangan hutan dengan pohon2 menjulang tinggi dan langit yang biru bersih menjadi warna hiasan perjalanan kami.
Pantai Ora terletak di Desa Saleman, Pulau Seram - Maluku Tengah. saat tiba di desa Saleman kami disambut oleh indah nya air di pantai yang jernih bersih, pohon kelapa yang tinggi menjulang dan terdapat beberapa pondok kecil di atas air untuk tempat istirahat. luaaarrr biasaaa.. lupa semua penat dan pegal nya badan akibat panjang nya pejalanan yang hampir memakan waktu 9 jam dan tak sabar rasanya untuk cepat menginjakan kaki di pantai ora.
Untuk sampai ke Ora, kami diantar menggunakan Longboat yang hanya berjarak 15 menit dari Desa Saleman. seluas mata memandang membuat mulut tak bisa menutup.. woow woow wooow kereeeennnn.... kami bs menikmati pemandangan gunung dengan tebing2 yang tinggi tertutup tipis oleh awan, dramatisss bgt deeh berasa ada di pegunungan film jurassic park hahhahah! dari kejauhan pantai Ora pun mulai nampak dengan susunan cottage2 yang exotic dengan atap kerucutnya.
Traa laaa laaa ini dia Pantaaai Oraaa.... gelaaa tak menyangka bahwa di Indonesia ada pantai sebagus ini, asri dan masih alami sekali. turun di sebuah jembatan dermaga pantai ora kami langsung tersanjung oleh terumbu-terumbu karang yang berwarna warni dengan ikan-ikan kecil yang berenang kesana kesini seolah2 menyambut kami... air nya jerrrrniiiih hingga ke dasar. ini surgaaaa bangeett eiii...! speechless!!!
Terdapat sebuah rumah makan di atas air yang terbuat dari kayu, dilengkapi dengan banyak meja kursi sebagai tempat makan dan istirahat ataupun sekedar untuk ngobrol dll,
disini kami duduk sejenak menikmati udara segar pantai Ora dan menunggu pembagian kunci kamar masing2 oleh mas Adi. sebagai informasi ada tiga pilihan tempat menginap di Pantai Ora ini yaitu Rumah pantai penduduk, Cottage Tepi Pantai dan Cottage Laut.
dan tentu saja pilihan saya adalah Cottage Laut, kebayang kan suasananya nginep di atas kamar laut, dari beranda kamar saya dapat langsung melihat ke dasar air dan dapat langsung memberi makan ikan - ikan kecil yang berwarna warni. kamar nya pun nyaman, king bed size, kamar mandi dalam dan kursi malas untuk bersantai di beranda kamar...Great Holiday! hanya saja listrik di pantai ini hanya ada dari pukul 16.00 sore hingga pukul 05.00 pagi lhooo... jadi siang nya itu tidak ada listrik hampir sama dengan Karimun Jawa.
Selesai memindahkan barang2 pribadi ke dalam kamar dan berganti pakaian, langsung saja tak sabar untuk nyebur ke air, hampir tak ada ombak di pantai ini, airnya tenang sekali dan tentunya tak perlu menyelam untuk melihat terumbu karang nya, karena dari tepi pantai nya pun terlihat jelas, mulai dari berbagai jenis bunga karang, kuda laut, Nemo, Dory, bintang laut yang berwarna ungu, Botana dan berbagai jenis ikan kecil lainnya yang saya tidak tau namanya hahahaha....so cuteee!!
Sebelum berenang ataupun snorkeling sebaiknya menggunakan perlengkapan snorkel dan kaki katak dl yah, agar tidak terluka dan terinjak karang. ada baik nya membawa sendiri perlengkapan snorkel nya agar lebih higienis dan terjamin kebersihan nya. disediakan juga perahu Kano dan pelampung kasur lho disini, jadi makin puas deh bermain air dan foto-foto nya.
Malam hari sangat hening di hari pertama kami tiba di Ora, tidak terlalu banyak pengunjung yang menginap disini, sebagian besar yang menginap adalah turis mancanegara ( tuh kan bule aja nginep Ora ). dan memang kamar cottage nya pun terbatas.
Rombangan saya lumayan seru orang2 nya, rame dan gokil2 hehehehe jadi asik berkenalan dengan mereka. bersama-sama kami makan malam di rumah atas air dengan menu yang cukup lezat hidangan bagi tamu cottage, dan tidak ketinggalan hidangan seafood selalu ada setiap hari di dampingi dengan ayam goreng, lauk pauk dan sambaaal tentunya... mantaapp.....
Hari kedua kami full day berkeliling di pantai Ora, snorkeling menikmati keindahan coral dan binatang2 laut yang ada di balik coral, berfoto2 di beberapa titik spot foto, makan siang dengan menu yang lagi2 enak dan lezat dan dilanjutkan berkeliling ke pantai pasir putih dan menikmati keindahan tebing2 tinggi yang menawan.
ada sebuah sungai kecil tak jauh dari pantai ora yang dinamakan Air Belanda, di sungai ini terdapat mata air yang mengalir air tawar dengan dingiiin nyaaaa kayak es lhooo... kami sengaja membawa beberapa botol minuman untuk direndam di Air Belanda ini, dan benar saja hanya sebentar saja direndam botol minuman tsb sudah seperti keluar dari Kulkas, enaaaak sekali rasanya berendam di Belanda ini berasa seperti beruang kutub... aneh kan, didaerah pantai yang panas tapi terdapat mata air tawar dan dingin, bahkan apabila air laut sedang surut Air belanda ini bisa mencapai suhu 1 derajat celcius lhooo... kebayaang deh nyelup disitu 10 detik ajaaa, dijamin beku hahahaha....
Sore hari menjelang magrib, kami kembali ke desa saleman menggunakan longboat, mendarat di sebuah jembatan kayu desa saleman untuk menyaksikan burung Lusiala, dimana beribu ribu Burung Lusiala akan keluar dari sebuah Goa di atas bukit tepat saat adzan magrid berkumandang dan akan kembali ke Goa saat subuh hari sebelum matahari terbit. Burung Lusiala hampir mirip dengan kelelawar namun dengan ukuran yang lebih kecil, konon burung ini mempunyai cerita misteri yang sudah menjadi kisah tersendiri bagi penduduk desa saleman dimana sampai saat ini belum ada satu pun orang yang berhasil menangkap burung tersebut dan tidak ada satu orang pun yang tau ke mana arah ribuan gerombolan burung tersebut terbang. sangat menarik saat menyaksikan puluhan ribu burung kecil tsb keluar dari goa nya, mereka terbang searah membentuk sebuah jalan panjang berkelok di atas langit hingga hampir 15 menit sampai ke rombongan burung yang terakhir. Amazing...!!! ( sayang ga bs upload video nya )
Turun dari tebing trekking, kami berjalan- jalan melihat kehidupan penduduk desa saleman yang mayoritas adalah muslim dan berprofesi sebagai nelayan dan beternak kambing. Desa Saleman sangat nyaman, rasanya tentram berada disini, penduduk nya ramah dan banyak sekali anak-anak kecil yang terlihat tertawa bermain bahagia, sungguh kontras dengan kehidupan dikota besar hahahaha... sebelum kembali ke Pantai Ora kami pun sempat menikmati buah kelapa yang langsung dipetik oleh penduduk desa,lengkap bangettt deh hidup ini, menikmati kelapa muda di tepi pantai, ditiup angin sepoi2 dan suasana desa yang teduh.
Kembali ke pantai Ora, saya masih bs menikmati sejenak bersantai dipasir pantai dan menikmati hembusan angin yang bikin ngantuk sebelum berberes-beres bersiap untuk check out. di hari weekend Cottage Ora mulai ramai terisi dan pengunjung pun berdatangan dari segala daerah termasuk dari luar kota. Hari ini hari terakhir saya menikmati Pantai Ora, setelah 3 hari 2 malam menginap disini agak berat rasanya untuk meninggalkan pantai Ora hik hik hiks....
Pukul 2 sore mau tidak mau saya harus meneruskan perjalanan panjang kami untuk kembali ke kota Ambon, perjalanan darat harus saya tempuh selama 5 jam sebelum disambung penyebrangan menggunakan kapal Ferry. sebagai informasi di Hari minggu agak susah lho untuk mendapatkan jadwal kapal yang beroperasi, dikarnakan kebanyakan penduduk ambon dan maluku adalah penganut Agama Kristen dan mereka beribadah di hari minggu, sehingga kami harus berputar jalan sedikit lebih jauh untuk tiba di pelabuhan Ferry.
dikala hari mulai menjelang malam, kami pun tergoda oleh pemandangan sunset / matahari terbenam yang berwarna orange terang itu hingga akhirnya kami berhenti di sebuah tepi pantai yang berombak tenang dan menunggu perlahan sunset itu hilang berganti malam... hasil foto sunsetnya pun sudah dak diragukan, warna nya ok bangettttt dramatis abisss penuh arti ahaaaay.....
ngebuuuut lagi melanjutkan perjalanan mengejar kapal ferry yang dikabarkan akan berangkat pada pukul 8 malam, dan berharap masih ada tiket kosong yang belum terjual dag dig dug seeerrr.... hahahahahha untung nya kami punya supir yang sudah berpengalaman dalam mengendarai mobil, dan jalanan yang sepi sehingga kami boleh tepat waktu tiba di pelabuhan, masih sempat untuk makan malam malam di warung soto ayam juga lhooooo heheheheh.....
2 jam mengarungi lautan dengan kapal Ferry, kami pun tiba di kota Ambon, dan di antar beristirahat di sebuah Hotel dipusat kota ambon.. akhirnyaaa bisa merasakan kamar berAC pula dan mandi dengan air tawar bersih air hangat hahahahaha ( Di Cottage Ora airnya payau dan masih terasa sedikit asin ). plus besok nya bisa bangun siaanggg yeeeey!
Hari terakhir diKota Ambon tentunya diisi dengan berbelanja oleh-oleh dan berkuliner ria duunk, Disebuah toko bernama Petak 10 terletak di Jl. Tamaela SK28/1 Ambon, disinilah kami menggila memborong oleh2 ahahahha oleh2 yang menjadi ciri khas Ambon adalah kue Kenari dan berbagai jenis kue kering yang wangi dengan aroma rempah-rempah nya, ada juga dodol tumbu, Minyak kayu putih hingga ke permen kayu putih dan rasa sirsak. masih bersebelah dengan toko Petak 10 kami pun bs menjumpai toko yang menjual berbagai jenis merchandise mulai dari Kaos, kain, topi, gantungan kunci, perhiasan hingga ke pedang nya pahlawan Pattimura. silahkan dipilih yaaaah.....
Dalam Perjalanan menuju bandara Pattimura kami pun singgah disebuah tempat yang cukup ramai, terdapat banyak kios2 jajanan sepanjang jalanan pinggir pantai. yaah ini adalah Pantai Natsepa yang terkenal dengan jajanan legendaris Rujak Natsepa nya. Rujak Natsepa sudah ada sejak tahun 1800an lhoo dan pengemar awalnya adalah para tentara Portugis, hingga kini Rujak Natsepa pun menjadi wajib di coba apabila ke Kota Ambon.buah2an yang dijadikan rujak sebenarnya hampir sama dengan rujak buah pada umum nya, namun yang membedakan adalah bumbu rujak nya yang kental dengan sensasi kriuk kriuk kacang tanah yang diulek kasar, makannya pun di tepi pantai dengan pemandangan biru laut dan langit cerah ditemani es kelapa muda hahahahahaha ( jadi kepengen rujak natsepa lagi )
hooooaaammm sedih rasanya harus mengakhiri liburan yang berkesan ini, Pantai ora yang indah masih melekat kuat di ingatan namun kenyataan berkata lain, saya harus pulang ke Jakarta dengan mengunakan Batik Air penerbangan pukul 19.50 malam. dan berharap lain kali masih bisa berkunjung ke Maluku kembali.
Bagi teman-teman yang juga ingin berpetualangan ke Pantai Ora, Pulau Seram boleh nih ngajak2 saya yaaah atau bagi yang tidak ingin repot dengan urusan trip, sewa mobil, hotel dll saya rekomendasikan untuk mengikuti Kakaban trip, jadwal dan biaya nya bisa liat langsung di web nya http://www.kakaban.co.id/
Mari Menabung lagi untuk trip selanjutnya, Labuhan Bajo Pulau Komodo dan Misool Raja ampat boleh mulai di rencanakan dari sekarang nih hiihihiihi ada yang mau joooin ?? yuuukkkkss kita explore Indonesia.... ! Indonesia Baguuus...!