Terletak di Sulawesi utara, manado menawarkan begitu banyak keindahan alam yang menjadi objek wisata, salah satunya yang tak boleh di lewatkan adalah Bunaken.


Mendapat sebuah kesempatan untuk mendampingi suami saya bertugas di manado, tentunya saya manfaatkan sebaik-baik nya untuk berkunjung ke berbagai objek wisata yang menjadi ciri khas dari Manado dan mencicipi makanan khas manado yang beragam.

Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Sam Ratulangi Manado,  dan saya sempat untuk transit sejenak di Bandara Hasanuddin Makassar untuk melanjutkan penerbangan hingga ke Manado

Tiba di Bandara Sam Ratulangi, saya pun di jemput oleh suami saya untuk langsung beristirahat di Hotel Sintesa Peninsula yang terletak di Jl. Jend Sudirman Wenang, Manado.  Hotel yang sangat nyaman menurut saya, kamar yang luas, pemandangan laut dari balik jendela kamar, dan lokasi yang strategis di tengah kota Manado. Dan kuliner pertama saya di mulai dari Nasi Kuning Khas Manado yang di bungkus dengan Daun Kelapa atau daun Lontar.. baru pertama kali lhooo melihat nasi kuning khas manado ini, dan isi dari nasi kuning nya berupa telor, daging cincang, ikan cakalang dan tentu saja sambal nya yang puedaasss…. Muantaap!



Ke esokan hari nya kami memulai perjalanan kami menuju suatu tempat yang bernama Tomohon, Kota Tomohon merupakan salah satu Propinsi di Sulawesi Utara dan merupakan ibu kota kecamatan di kabupaten Minahasa. Kota Tomohon di apit oleh dua gunung berapi aktif yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Nah iklim dan cuaca di Tomohon sangaaaaat sejuuuk lhoo.. karena berada di dataran tinggi.. nyamaaan deh berasa di Puncak heheheh….



Tomohon sering juga di sebut sebagai Kota Bunga, karena sepanjang perjalanan memasuki Kota Tomohon kita akan menjumpai warna warni bunga bunga yang indah yang tumbuh di tepi-tepi jalanan..

1 jam perjalanan dari kota manado menuju Tomohon, kami singgah di sebuah tempat makan yang bernama Ragey, cukup unik dilihat dari tugu sate raksasa yang berdiri megah di tepian jalan. Dan bisa di tebak menu yang disajikan adalah sate. Namun ternyata tak hanya sate.. Rm Ragey juga menyediakan berbagai makanan khas lain nya, namun tidak Halal yah teman2….



Kenyang menyantap makanan khas manado di rumah makan Ragey, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Kasih yang terletak di desa Kanonang. Dinamakan Bukit Kasih karena Penduduk Manado sangat menghargai dan Menghormati ke-5 agama yang ada di Indonesia, sehingga ke-5 rumah ibadah tiap-tiap agama berdiri di atas puncak bukit Kasih dan terukir di tiap sisi tugu Toleransi di tangga kedatangan.




Keunikan dari Bukit Kasih juga bisa dilihat dari ukiran wajah manusia pada tebing bukit yang dipercaya itu adalah wajah dari nenek Moyang warga Minahasa. Dan Bagi yang ingin melakukan perjalanan wisata rohani, bukit kasih adalah tempat yang paling tepat. Kita dapat menapaki  tangga yang kurang lebih terdapat 1000 anak tangga untuk mencapai puncak bukit dan melihat sebuah Salib Kristus yang sangat besar berdiri diatas bukit Kasih.



Tak jauh dari Bukit Kasih kami menyingahi sebuah museum yang masuk dalam Guinness World Record dengan katagori Kolintang terbesar di Dunia, Terompet terbesar di Dunia, Pemain kolintang terbanyak, Pemain music bamboo terbanyak, Pemain Musik Bia terbanyak, Kain tenun terpanjang, dan Nasi Jaha terpanjang.  Sangat bangga saat saya melihat karya2 anak2 Indonesia yang kreatif ini bisa memecahkan rekor dunia.. kereeen pokok nya..



Sebuah Danau yang indah bernama Danau Linau Tomohon menjadi perjalanan penutup kami di sore hari ini, danau ini memiliki 3 warna yang unik yang dikarnakan oleh kadar belerang yang tinggi, namun sayang nya sore itu cuaca kami kurang bersahabat sehingga danau tsb hanya berwarna hijau saja.. namun tetap menyejukan mata para pengunjung dan sangat tenang.



BUNAKEEENNN… hari ini adalah yang saya tunggu tunggu sebenar nya untuk dapat menuju Taman Nasional yang sudah terkenal di mata dunia, dan sangat identic dengan lokasi menyelam yang surgaaaa banget. Tak sabar rasanya..



Untuk sampai ke Taman Nasional Bunaken kami harus menyebrang dengan menggunakan kapal nelayan yang memang khusus disewakan bagi para pelancong, harga sewa kapal sebesar Rp. 850.000/kpl. Dan dapat memuat sekitar 8 – 10 orang. Waktu yang ditempuh kurang lebih 30 menit untuk tiba di Taman Nasional Bunaken.



Bibir Pantai Bunaken memang tidak seindah pantai2 Indonesia lainnya yang berpasir putih dan memiliki resort2 yang mewah. Namun saya dibuat takjub pada saat menyelam dan snorkeling melihat keindahan bawah laut Bunaken

Benar2 surga bawah laut seperti yang liat di televisi selama ini, karang2 bentuk2 yang indah, ikan-ikan yang berwarna warni dan berbagai jenis tanaman laut lain nya,.. dan yang paling membuat mata saya terpesona adalah melihat lumbung laut yang tak berdasar di tengah laut bunaken.. sungguh menakjubkan dan mencengangkan… terlihat sekali perbedaan warna air pada saat kita menyelam di pinggir lumbung laut dan pada saat melihat ke jurang lumbung laut tersebut. Hampir tak terlihat apa2 dan gelap sekali sampai ke dasar. Dan jurang tersebut lah yang menjadi tantangan menyelam bagi turis turis asing hingga menjadi keindahan bawah laut di dunia.



 Satu lagi tempat wisata di manado yang tak boleh dilewatkan yaitu Bukit Doa yang terletak di Bukit kota tomohon yang sejuk dan asri. Di Bukit doa ini kita dapat menemukan sebuah Chapel of Mother Mary. Chapel ini sering kali di gunakan sebagai tempat pemberkatan nikah ataupun foto prewedding. Terdapat pula sebuah bangunan unik yang bernama AmphiTheather yang dapat menampung  sekitar 1500 orang. Dan biasanya digunakan untuk tempat konser, khotbah hingga pertunjukan2 seni lain nya..



Rumput yang hijau, cuaca yang sejuk dan suasana yang tenang membuat saya betah untuk duduk bersantai di atas rumput dan menikmati matahari terbenam di balik gunung Lokon yang megah.



 Sebelum perjalanan menuju bandara Samratulangi untuk kembali ke Jakarta, saya pun menyempatkan diri untuk berfoto di Patung Yesus Memberkati  dan tak afdol rasanya kalau ke menado tidak berfoto dengan Patung Yesus yang merupakan Icon dari Kota Manado, Pantung Yesus memberkati terletak di Kota Manado tepatnya di perumahan Citraland Manado dan ini merupakan ide dari Bapak Ir. Ciputra untuk mendirikan Patung Yesus Memberkati di Perumahan Citraland miliknya.


Ga kalah megah  pokok nya deh dengan Patung Yesus yang Rio de Janeiro – Brazil… mantaaap….              I LOVE MANADO......



Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home