“Tiketing”
Di 1990-an ketika tiket elektronik pertama kali diberlakukan, konsumen berpikir bahwa mereka mendapatkan sesuatu yang sangat memudahkan dan nyaman. Teorinya sangat indah: Pesan tiket. Lalu Anda bisa muncul begitu saja di pintu bandar udara, menunjukkan kartu pengenal diri yang ada fotonya, dan naik ke pesawat. Tidak ada tiket kertas yang merepotkan, tidak ada kecemasan kehilangan tiket… pokoknya Anda tidak perlu repot.
Sebenarnya, tiket elektronik dimunculkan terutama untuk mengurangi biaya distribusi pagi perusahaan penerbangan. Meskipun kadang-kadang memang mengurangi antrean di bandar udara, banyak orang menemukan bahwa tiket elektronik tidaklah seistimewa seperti yang digembor-gemborkan.
Misalnya, jika suatu penerbangan ditunda atau dibatalkan, pemegang tiket elektronik harus menunggu dalam antrean panjang untuk memesan ulang penerbangannya, hanya untuk menerima kembali tiket kertas yang pada awalnya ingin ia hindarkan. Penumpang memerlukan tiket kertas untuk memesan ulang pada perusahaan penerbangan lainnya, atau bahkan untuk mendapatkan penerbangan pada perusahaan penerbangan yang sama.
Jika pada awalnya Anda sudah memiliki tiket kertas, Anda hanya perlu mendatangi meja layanan terdekat untuk memesan ulang penerbangan pada perusahaan penerbangan lain. Pemegang tiket elektronik memiliki risiko tidak mendapatkan tempat duduk di penerbangan yang baru, karena harus menunggu lama untuk mendapatkan tiket kertas.
Komputer tiket perusahaan penerbangan telah deprogram otomatis untuk mengeluarkan tiket elektronik, jadi Anda harus mengajukan permintaan khusus untuk tiket kertas dari perusahaan penerbangan atau agen perjalanan di saat perjalanan mendatang. Pastikan Anda membayar tiket anda dengan kartu kredit. Anda akan lebih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengembalian jika penerbangan dibatalkan. Selain itu, kadang-kadang kartu kredit memberikan penerbangan gratis dan asuransi bagasi.
Akhirnya, selalu ingat untuk memeriksa tiket dengan cermat. Periksalah keakuratan tanggal, jam dan angka penerbangan, serta kota-kota persinggahan. Yang terpenting, buatlah fotokopi tiket Anda dan simpanlah terpisah dari tiket asli, di mana Anda akan lebih mudah mendapatkan pengembalian uang jika Anda mililiki nomor tiket. (blogkatahatiku.blogspot.com)