Anda pernah mendengar istilah junk food? Nama junk food berbanding terbalik dengan penampilan dan rasanya. Siapa yang bisa menolak ayam goreng renyah, burger dengan saus barbeque, kentang goreng, milkshake, pizza hm… rasanya menggiurkan, ya?

Sejak dulu junk food menjadi perhatian ahli gizi karena rendahnya kalori dan gizi yang terkandung dalam makanan ini. Menurut penelitian, konsumsi junk food berlebihan menyebabkan berbagai penyakit termasuk obesitas! Walaupun mendapat banyak kritikan keras namun kepopuleran junk food tak terbendung. Anda salah satu penggemar junk food? Nah, kami akan mengajak Anda lebih pintar mengkonsumsi makanan ini.

What is Junk Food
Semua makanan yang mengandung nilai nutrisi yang rendah dikategorikan sebagai ‘Junk Food’. Junk food sangat mudah ditemukan dan dikonsumsi. Umumnya junk food disajikan dengan penampilan yang cantik dengan menambahkan warna dan zat additive untuk memperkaya rasa. Junk food memiliki sedikit sekali kandungan enzim yang memproduksi vitamin dan mineral yang artinya tidak mengandung kalori sama sekali.
Hasilnya tubuh akan memproduksi enzim sendiri yang membuat kita seolah-olah bertenaga padahal tidak. Hingga akhirnya hanya akan membuat tubuh melakukan aktivitas tanpa asupan kalori. Menurut penelitian, mengkonsumsi junk food akan menyebabkan obesitas, kerusakan pada gigi, diabetes, dan penyakit jantung.
Junk food banyak ditemui di beberapa tempat seperti fast food restaurant atau buffet restaurant. Mustahil untuk menghindari tempat-tempat ini. Tak perlu khawatir, tips di bawah ini akan membuat Anda lebih pintar saat harus mengkonsumsi junk food.

Fast Food Resto
Cari tahu pilihan menu yang tersedia. Pilih yang paling sehat di antara semua menu misal, it’s better to choose grilled over fried chicken. Hindari memesan fish sandwich. Biasanya di menu ini ikan selalu digoreng dan ikan goreng menyimpan kalori yang lebih banyak disbanding satu tangkup burger.
Stop memesan menu kombo. Ya, combo menu memang terlihat lebih murah dan mengenyangkan, tetapi menyimpan kalori dalam jumlah yang sangat besar. Anda ‘diharuskan’ menyantap semua makanan dalam paket. Pesan satu menu favorit Anda, dijamin harga tak berbeda jauh dan yang lebih penting Anda kenyang dalam jumlah kalori yang benar.
Apabila memesan burger, singkirkan roti bagian atas, ini akan mengikis setengah dari asupan kalori. Jangan campur salad dengan dressing. Cocol garpu ke dressing sebelum menyentuh sayuran dibanding mencampurnya. Atau ganti mayonnaise atau thousand island dengan vinaigrette dressing, dan Anda sukses membuang 130 kalori dari menyantap salad.
Kurangi mengkonsumsi kentang goreng. Beritahu kepada sahabat-sahabat Anda. Low-fat ice cream or ice milik for dessert. Jangan pesan pie atau sesuatu yang digoreng sebagai dessert. Kurangi intensitas pergi ke fast food restaurant. Seminggu dua kali cukup untuk memuaskan keinginan Anda.

Buffet Restaurant
Pesan air mineral, kopi atau teh. Hindari soda yang dapat meningkatkan selera makan. Saat berada di salad bar, isi piring Anda dengan sayuran hijau, bawang, tomat, dan sayuran lain. Pilih dressing sehat seperti, vinaigrette atau sedikit dressing favorit. Di buffet section, isi setengah piring dengan sayuran, seperempat piring dengan daging dan seperempat bagian lagi dengan karbohidrat. Jangan tambahkan deep fried menu, saus keju atau mentega. Small portion of dessert tentunya.

Pizza Stall
Pesan pizza favorit dan tambahkan topping sehat seperti brokoli, wortel dan sayuran favorit. Panaskan di oven, dan pizza lezat sehat Anda pun siap santap. Buat permainan seru dengan sahabat Anda. Undang mereka ke pizza party dengan syarat membawa topping sayuran kesukaan masing-masing. Lalu adakan lomba membuat pizza dengan topping tersehat. Jangan minum soda! Dua potong pizza cukup untuk satu hari. Kalian dapat minikmati lain hari.

Do Detoks
Terapkan proses detoksifikasi. Gunanya? Untuk membuang racun dalam tubuh. Prosesnya sederhana, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Pilih dua hari dalam seminggu untuk melakukan detoks. Usahakan hari di mana Anda tidak terlalu banyak beraktivitas.
Konsumsi hanya buah, sayuran, dan air putih selama masa detoks. Awalnya memang akan terasa lemas, tetapi Anda akan terbiasa. Setelah terbiasa tambahkan hari menjadi tiga kali seminggu, empat kali seminggu, dan seterusnya. Apabila tidak suka sayuran, Anda bisa mengganti dengan satu sendok liquid chlorophyll yang setara dengan konsumsi satu kilogram sayuran. (blogkatahatiku.blogspot.com)
UNIK - Unik dan berkarakter. Itulah julukan yang pantas ditujukan kepada pada Laura Muljadi setelah ia terjun ke dunia modeling. Memiliki warna kulit yang berbeda dari model kebanyakan, justu membuat putri pasangan Yohanes Muljadi dan Catharina Tjahjadi ini makin diburu untuk dijadikan model di catwalk atau untuk pemotretan mode untuk fashion. BLOGKATAHATIKU/EFFENDY W
Laura Muljadi
Supermodel yang Peduli Nasib Anak Jalanan

BLOGKATAHATIKU - Unik dan berkarakter. Itulah julukan yang pantas ditujukan kepada pada Laura Muljadi setelah ia terjun ke dunia modeling. Memiliki warna kulit yang berbeda dari model kebanyakan, justu membuat putri pasangan Yohanes Muljadi dan Catharina Tjahjadi ini makin diburu untuk dijadikan model di catwalk atau untuk pemotretan mode untuk fashion.
Sebelum berkiprah di Indonesia, model berkulit gelap dan bertubuh jenjang ini sudah sukses melenggang di panggung catwalk internasional seperti Belanda, New Zealand, dan Filipina. Kini wanita kelahiran 21 Januari 1985 ini kembali berkiprah di Indonesia untuk memenuhi hasratnya di dunia modeling.
Termasuk dalam jajaran model papan atas dan rutin wara-wiri di catwalk dalam dan luar negeri, tak membuat Laura kehilangan jiwa sosial dalam dirinya. Saat menjalani profesinya sebagai model, Laura dikelilingi suasana glamour dengan gemerlap popularitas. Namun wanita low profile ini menemukan dunia baru yang mampu membuatnya bebas menjadi diri sendiri.
Dunia baru itu ditemukannya dalam sebuah perkumpulan bernama Komunitas Sahabat Anak. Komunitas ini rutin mengadakan sekolah gratis terhadap anak-anak jalanan yang tersebar di beberapa kawasan di Jakarta. Selama dua tahun belakangan, ia rutin mengisi jadwal mengajar setiap akhir pekan di kolong jembatan di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Terjun membina  anak jalanan itu dapat memberikan kepuasan batin bagi Laura, karena ia bisa berbagi kepada anak-anak  yang membutuhkan. Ia mengakui happy mendidik anak-anak itu.
 “Saya mengajar bahasa Inggris dan Matematika kepada anak jalanan di Pasar Minggu,” kata Laura yang biasa dipanggil kakak oleh anak didiknya itu.
Wanita cantik yang pernah dinobatkan menjadi Face Icon  Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2010 lalu ini sangat bersemangat waktu ditanyakan tentang pengalamannya mendidik anak jalanan itu. Anak-anak itu, kata Laura, juga antusias untuk belajar bahasa Inggris. Komunitas Anak Jalanan itu  bahkan telah mengadakan Jambore Tahunan pada 7-8 Juli lalu.
“Buat saya, ini (kegiatan sosial) membuat saya happy sekali. Saya juga bisa belajar dari mereka, di mana mereka memiliki sifat yang pantang menyerah dan tidak cepat putus asa,”  kata Laura yang  waktu remaja mandi susu selama empat tahun supaya warna kulitnya berubah menjadi putih yang ternyata warna kulitnya  tidak berubah.
Ditemui seusai tampil di acara Femme di Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, beberapa waktu lalu, Laura memaparkan sedikit perihal keseharian maupun aktivitas sosial yang digelutinya saat ini. Berikut ini hasil obrolan bersama model lulusan Manajemen Komunikasi dari Hogeschool Inholland, Belanda yang juga rutin mengisi Jakarta Fashion Week setiap tahunnya.

Sejak berapa lama Laura terlibat dalam aktivitas sosial ini, dan ada berapa banyak anak jalanan yang bergabung dalam Komunitas Sahabat Anak?

“Sudah kurang lebih dua setengah tahun saya  ikut membina anak jalanan yang bergabung dalam wadah Komunitas Anak Jalanan. Total di seluruh Jakarta ada 1200-an murid. Di Grogol sendiri ada 130-an anak. Untuk kawasan yang paling baru, di Kota (Jakarta Pusat), ada sekitar 60 orang. Untuk sukarelawannya, come and go, datang dan pergi saja. Mungkin ada sekitar 300 orang.”

Seperti apa cara Laura mengajar anak-anak di Komunitas Sahabat Anak?

“Saya biasanya mengajar setiap weekend, Sabtu untuk bahasa Inggris dan Minggu Matematika. Mereka itu senang sekali belajar bahasa Inggris. Kami sering membawa teman-teman pemain sepak bola, artis, pramugari, untuk bercerita tentang profesi mereka. Sebelumnya, kami beri tahu kepada anak-anak minggu depan temanya apa dan siapa yang akan datang, jadi mereka sudah bisa mempersiapkan. Mereka senang sekali kalau diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka berbahasa Inggris. Jadi, jangan sedih, Kak, mereka ternyata pintar-pintar.”

Pernah bertemu anak-anak didik di jalan?

“Ya, saya ada pengalaman lucu. Waktu itu aku naik bis dengan sesama pengajar juga, lalu kita turun di depan MPR. Tiba-tiba ada anak kecil yang sedang mengamen, dia mengejar saya sambil teriak, ‘Kakak, Kakak!’. Waktu saya lihat, ternyata itu ‘anak’ (murid) saya. Kadang saya suka bingung juga. Misalnya, mereka tinggal di Grogol, tetapi saya sering bertemu juga di dekat Bandara Cengkareng. Saya juga pernah ketemu mereka di dekat kantor JIM, gensi model tempat saya bernaung di Melawai.”

Seperti apa sebenarnya kehidupan anak jalanan?

“Mereka dewasa terlalu cepat, karena mereka harus mencari uang. It’s all about the money in their mind. Karena pendidikannya berbeda, mereka juga lebih kasar. Mereka ada yang bekerja untuk orang tuanya, ada juga yang bekerja untuk ‘agen’. Jadi kalau ingin mereka maju, stop memberi uang. Kalau kita peduli dengan pertumbuhan mental mereka, jangan beri uang.”

Bagaimana dengan imej Laura sebagai model yang serba glamor? Maksudnya, sebagai super model (peragawati terkenal), apakah seorang  Laura Muljadi, tidak canggung atau risih menjalani aktivitas sosial yang, maaf, terkesan lusuh dan kumuh?

“Terjun membina anak jalanan itu, tidak membuat saya khawatir tidak bisa memperagakan busana branded. Ya, tergantung kita membawakannya. Sebenarnya, saya ingin mereka (agensi model) mengenal dan memperlakukan saya sebagai diri sendiri. Waktu saya kerja sebagai model, saya memang dituntut menjadi glamor. Waktu saya jadi diri sendiri (sebelum terjun di dunia model), saya tidak (glamor) begitu. Saya tidak takut kalau ada klien model yang lihat saya di kolong jembatan dengan penampilan berantakan. Seperti inilah saya. Saya senang bisa membantu mereka seperti ini. Kalau ada yang bilang saya sering bergaul dengan anak jalanan, saya jawab iya. Toh, saya bisa tetap bersih, it’s not a problem. Tahun lalu, saya ajak Domi (Dominique Diyose, sesama model papan atas). Saya bilang sama Domi, jangan takut, mereka tidak akan macam-macam. Karena waktu mereka mau bertemu kita, mereka selalu pakai baju paling bagus dan sebisa mungkin menunjukkan yang terbaik."

Anak-anak didik tahu pekerjaan Laura yang sebenarnya?

“Dulu saya sempat ada kerjaan model pagi-pagi, dan pulangnya harus langsung mengajar. Saya yang biasanya mengajar pakai celana pendek, rambut lurus digerai, hari itu datang dengan rambut dikeriting dan make up lengkap. Mereka tanya, apa pekerjaan saya, lalu saya jawab kalau saya model.”

Apa kegiatan yang telah digelar Komunitas Sahabat Anak selama ini?

“Selain mengajar seperti biasa, pada 7-8 Juli barusan kami akan mengadakan Jambore Tahunan di Bumi Perkemahan Cibubur. Kami berusaha sebisa mungkin untuk mengajarkan anak-anak agar tetap higienis dengan menyediakan antiseptik sampai obat kutu rambut. Untuk membiayai kegiatan ini, kami membuat bazar, berjualan voucher, dan mencari donatur.”

Oke, terima kasih atas waktu yang Laura berikan kepada kami, ya?


“Sama-sama.”
SRIKANDI DARI SULAWESI SELATAN

BLOGKATAHATIKU/EFFENDY W
BLOGKATAHATIKU - Masyarakat di Sulawesi Selatan boleh berbangga hati karena memiliki “Srikandi” bernama Indira Chunda Thita Syahrul. Dengan bekal tekad untuk meningkatkan pembangunan di daerah selatan Pulau Sulawesi ini, wanita cantik kelahiran Jakarta, 17 April 1979 ini pun maju sebagai salah satu legislator muda mewakili Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) di Komisi IV DPR RI yang membawahi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.
Jiwa kepemimpinan yang terpupuk dalam dirinya sejak kecil telah membentuk sosoknya menjadi wanita mandiri dan berbudi luhur. Hal itu terlihat dari kepercayaan masyarakat Sulsel yang memilihnya untuk menjadi legislator di Senayan (Jakarta), di mana pada Pemilu 2009 lalu wanita yang dipanggil dengan nama kecil Thita ini meraih suara sebanyak 35.697 di Sulsel, serta menempatkannya sebagai peraih suara terbanyak dan mengalahkan suara calon PAN lainnya pada waktu itu.
Ditemui di acara Rakernas XII Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Makassar beberapa waktu lalu, sulung dari tiga bersaudara pasangan Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulsel) dan Ayunsri Harahap ini mengungkapkan komitmennya untuk memajukan masyarakat Sulsel sebisa mungkin lewat dedikasi maupun loyalitasnya semata negeri.
Berikut wawancara singkat BLOGKATAHATIKU dengan ibu dari Andi Tenri Bilang Radisyah Melati ini.

Apa kegiatan Anda saat ini?

“Saat ini saya sibuk fokus di DPR RI saja. Saya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Komisi IV. Komisi ini membahas bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.”

Sebagai anggota DPR RI yang berasal dari Sulsel, apa misi Anda untuk memajukan daerah ini ke depan?

“Ya, otomatis karena saya ada di sana (pusat), pasti amanat rakyat Sulsel terutama di kawasan timur Indonesia (KTI), akan lebih diperhatikan. Kebetulan juga saya di Komisi IV mewakili KTI, ya Insya Allah semua dapat diaspirasi. Apalagi Komisi IV ini kan mengurusi bagian pangan, ya paling tidak tak ada lagi yang lapar di negeri kita. Saya berharap Sulsel ini harus bangkit dengan sumber daya yang dimilikinya, seperti komoditas beras, jagung dan lain lain, atau panen-panen rakyat harus terus diperhatikan.”

Bagaimana Anda menyikapi masalah gender, khususnya untuk memajukan kaum perempuan di Sulsel?

“Saya melihat kemajuan perempuan di Sulsel ini sudah bagus sekali. Saya juga melihat remaja-remaja putri sudah termotivasi untuk membangun dirinya menjadi lebih baik, dan senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang bermakna positif dalam masyarakat. Perempuan, khususnya kaum muda tidak ragu lagi untuk berkompetisi di kancah politik, bahkan di tingkat-tingkat nasional pun mereka sudah percaya diri bahwa perempuan juga bisa dan mampu membangun negeri ini.”

Apakah Anda telah memiliki suatu program untuk memajukan kaum perempuan, khususnya di Sulsel ini?

“Salah satu program untuk memajukan perempuan di Sulsel itu adalah seperti kegiatan IWAPI lalu. Di mana banyak home industry untuk perempuan di setiap rumah dapat hidup dan berjalan, sehingga tidak ada lagi perempuan dalam sebuah rumah tangga menganggur. Kodrat seorang perempuan sebagai ibu bagi anak-anak dan istri dari suaminya itu sudah pasti, akan tetapi perempuan juga tidak dituntut untuk ‘kaku’ sebagai ibu rumah tangga saja namun tetap dapat aktif dan berkarya. Momentum acara yang diselenggarakan oleh organisasi IWAPI ini memungkinkan seorang perempuan untuk dapat bekerja dan tidak menganggur.”

Boleh tahu, kenapa Anda tertarik dengan dunia politik?

“Keluarga saya adalah keluarga politik. Saya lahir dan dimatangkan dari keluarga dan lingkungan politik. Otomatis, mau tidak mau saya akan berkutat di sana. Bangun pagi pun, pasti pembicaraan kita politik. Jadi saya tertarik di situ juga karena semua yang kami lakukan, keluarga besar kami itu, semata-mata bukan untuk mencari uang. Bukan mau kaya, tetapi semata-mata pure, murni, tulus untuk pengabdian bagi rakyat.”

Bagaimana hubungan Anda dengan keluarga, terutama dengan ayah? Maaf, kita kan tahu Ayah Anda adalah seorang gubernur (Sulsel), dan dengan kesibukan beliau di pemerintahan, apakah Anda masih memiliki waktu dengan keluarga (ayah)?

“Oh, kita sangat dekat, sangat dekat. Saya dan ayah sangat dekat. Ayah saya memang sekarang menjabat sebagai Gubernur Sulsel, tetapi ia sangat memperhatikan keluarganya, terutama anak-anaknya. Kami masih sering berinteraksi, dan kalau memang kami tidak ketemu karena saya sedang di Jakarta, maka kita pasti telepon dan SMS tiap hari. Itu yang sering kami lakukan untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga. Bukan hanya itu, hal tersebut pun saya lakukan dengan adik-adik saya, ataupun saudara-saudara ayah saya yang lain.”

Anda kan sekarang menetap di Jakarta? Nah, kegiatan apa yang Anda lakukan untuk mengisi waktu dengan keluarga?

“Saya pasti menyempatkan diri untuk meluangkan waktu dengan keluarga. Biasanya kita berkumpul bersama, paling tidak di meja makan. Kalau siang kita tidak bertemu, malamnya pasti bertemu. Tetap harus ada hubungan keluarga yang erat di kita, karena komunikasi, diskusi dengan keluarga saya anggap sangat penting sebagai pembelajaran, khususnya dari ayah saya. Mau (pembelajaran) politik, kehidupan, sosial, agama, itulah yang banyak diluangkan oleh ayah saya di meja makan.”

Figur ayah Anda sendiri, menurut Anda bagaimana? Apakah beliau merupakan salah satu tokoh terpenting dalam membentuk karakter diri Anda.

“Iya, pasti. Sebagai anak, saya bangga memiliki ayah seperti ia. Ayah merupakan sosok yang sangat saya banggakan, dan saya terpecut untuk dapat melebihi pencapaian yang telah digapai oleh ayah. Kalau bisa, saya ingin melampaui prestasi seperti yang ia punyai sekarang. Makanya, saya tetap harus belajar banyak dari ia, dan ia sering mengajarkan bahwa dinamika-dinamika kehidupan, baik sosial kemasyarakatan, ekonomi, maupun politik, itu berwarna. Jadi kita memang harus survive dan percaya diri, dan tidak lepas dari moral dan agama. Dengan begitu, Insya Allah kita bisa sukses.”

Terima kasih atas kesempatan wawancara yang Anda berikan. Sukses terus untuk Anda bersama keluarga.

“Sama-sama.”
"Ajang Lari Santai 5K Terheboh dan Terseru ke Indonesia".

Lari kini bukan lagi hanya sekadar olahraga, namun juga bagian dari gaya hidup yang tidak hanya menyehatkan namun juga seharusnya menyenangkan. CIMB Niaga, sebagai salah satu bank yang paling inovatif di Indonesia mempersembahkan The Color Run™ - lari santai sejauh lima kilometer yang telah menjadi ajang lari paling fenomenal yang telah sukses diselenggarakan secara global. Menggandeng IMG Wordwide Inc dan MesaRace sebagai penyelenggara acara, di Indonesia, The Color Run™ akan diselenggarakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Ribuan partisipan yang berwarna-warni dipastikan akan memadati lapangan dan berlari pada Minggu, 26 Januari 2014.

The Color Run™ bukan hanya sekadar ajang untuk berlari namun juga merupakan peristiwa yang akan merayakan kesehatan, kegembiraan, kepribadian dan sumbangsih kepada masyarakat. Siapapun, dari segala usia dengan berbagai latar belakang talenta akan bersama dan diundang untuk bergabung membentuk sebuah kanvas bergerak seraya mereka berlari melalui empat zona yang berbeda warna. Suasana akan terpompa dengan musik yang akan kian terasa semakin hidup saat para pelari ditaburi bubuk berwarna menyala dari kepala sampai kaki. Semangat ini terus membubung hingga ke garis finish menjadi ‘Festival Warna’ yang terakbar, dengan menggunakan lebih banyak bubuk warna yang menciptakan pelangi yang akan terlihat cantik untuk diabadikan dalam foto yang tak akan terlupakan sepanjang masa."CIMB Niaga dengan bangga mempersembahkan kegiatan lari santai yang unik dan menyenangkan ini ke Indonesia. The Color Run™ adalah sebuah peristiwa fenomenal dan kami berharap Indonesia bisa mengulang sukses seperti di negara lain. Ajang lari santai yang ditargetkan bagi semua lapisan masyarakat dengan berbagai profesi dan talentanya ini sesuai dengan komitmen CIMB Niaga dalam menyediakan layanan perbankan terbaik bagi seluruh segmen nasabahnya baik untuk kalangan bisnis, keluarga dan tentunya generasi muda negeri ini" ujar Arwin Rasyid, Presiden Direktur CIMB Niaga.
The Color Run™ terbuka bagi semua orang: acara ini memberi para pelari pemula kesempatan untuk bergembira, meninggalkan kecanggungan dan ikut dalam keceriaan yang walaupun penampilan menjadi berantakan namun tanpa perlu merasa terintimidasi karena ajang ini bukan perlombaan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu dan juga tidak membutuhkan banyak latihan kebugaran. Dikemas tanpa pemenang atau waktu resmi, hanya ada dua aturan dalam acara ini, yakni memakai baju putih di garis start dan tiba di garis finish dengan baluran warna-warni.

"Kami berharap The Color Run™ dapat mendulang sukses di Jakarta mengingat semakin populernya olahraga lari di Indonesia. Acara ini memberikan pengalaman berlari yang unik serta lain dari biasanya, dan kami sangat gembira untuk membawa fenomena dunia ini ke Indonesia untuk pertama kalinya," ujar Mark Adams, Senior Vice President IMG Worldwide, Inc. Dengan New Balance, AIA Financial dan Dullux sebagai pendukung, para peserta tak perlu meragukan lagi bagaimana serunya acara ini akan berlangsung, selain itu ajang ini juga didukung oleh Buavita dan Revlon. Sebagai media partner adalah Femina Group, U-FM dan FOC International. 

TENTANG THE COLOR RUN™ - The Color Run™ diluncurkan dan diselenggarakan pertama kali pada bulan Januari 2012 di Tempe, Arizona, Amerika Serikat. Awalnya, acara ini diselenggarakan berkeliling hanya di 18 kota di Amerika Serikat saja. Namun popularitas membawa acara ini berekspansi tur hingga ke 40 kota dan terus bertambah hingga kini. Singapura merupakan negara tujuan pertama The Color Run di Asia. Ketika diluncurkan pertama kali, Singapura berhasil menjual seluruh tiket hanya dalam beberapa hari. Secara keseluruhan Singapura berhasil menjaring lebih dari 16 ribu peserta yang tersebar merata selama dua hari penyelenggaraan pada Agustus lalu. Dalam laporan pascaacara mereka, banyak dari peserta yang sudah menginginkan diadakannya lagi The Color Run™ dalam waktu dekat. (blogkatahatiku.blogspot.com)
Oleh Effendy Wongso

Foto: Effendy Wongso
Dahulu kala di Negeri Tiongkok, hiduplah seorang ibu yang sudah tua. Dia tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya. Kehidupan mereka sangat miskin sehingga hanya menempati sebuah gubuk tua yang terbuat dari kayu. Dulu, sewaktu masih kuat, si Ibu Tua itu setiap hari mencari kayu dan ranting-ranting kering dari pepohonan di hutan untuk dijadikan kayu bakar, baik untuk memasak maupun untuk memanaskan diri saat cuaca sangat dingin.
Selain untuk dijadikan kayu bakar bagi dia dan anaknya, si Ibu Tua itu juga menjualnya di pasar dusun mereka untuk ditukarkan dengan makanan. Tetapi karena sudah sangat tua dan sakit-sakitan, si Ibu Tua itu sudah tidak dapat memikul beban kayu atau ranting-ranting dari pepohonan lagi di pundaknya. Lama kelamaan, dia pun tidak dapat berjalan lagi. Anak laki-lakinya yang pemalas selalu saja mengeluh dan memarahi ibunya tersebut, karena sejak sakit-sakitan ibunya tidak dapat lagi menyediakan kayu bakar lagi di gubuknya tersebut.
Pada suatu hari, si Anak sudah tidak tahan lagi karena ibunya itu sudah menjadi beban hidupnya. Dia sudah tidak sanggup memberinya makan karena makanan untuk dirinya sendiri tidak cukup. Ibunya yang sudah tidak dapat berjalan dan rabun matanya itu, setiap kali dimarahi oleh putranya, hanya dapat menangis diam-diam, tetapi dia tidak pernah memperlihatkan airmatanya itu kepada anaknya, apalagi menyimpan dendam terhadap putra kandungnya tersebut.
Maka berkatalah si Anak kepada ibunya itu. “Ibu, mulai saat ini saya tidak dapat menghidupi dan memberi makan kepada Ibu lagi. Ibu tahu, saya sangat miskin sehingga tidak dapat berbagi makan dengan ibu lagi. Ibu akan saya tinggalkan di hutan.”
Si Ibu Tua yang sudah agak tuli pendengarannya itu hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa lagi ketika si Anak menggendongnya di belakang punggungnya untuk membawanya ke dalam hutan. Saat dalam perjalanan jauh ke dalam hutan, setiap langkah si Anak, si Ibu Tua tua mencabuti daun-daun kering berwarna merah kecoklatan di atas kepalanya.
Setelah berjalan cukup jauh di hutan yang lebat tersebut, si Anak pun mendudukkan ibunya di tanah. Dengan tersenyum penuh rasa puas, si Anak pun berkata kepada ibunya, “Nah, Ibu, sekarang Ibu tidak menjadi beban saya lagi. Saya harap Ibu mengerti dan mau memaklumi keputusan saya meninggalkan Ibu di dalam hutan ini.”
Si Ibu Tua itu hanya mengangguk, tidak marah ataupun kelihatan mendendam. Dia hanya berkata, “Anakku yang baik, jangan khawatirkan keadaan Ibu di sini. Ibu akan baik-baik saja. Pulanglah segera karena hari akan gelap. Jangan sampai tersesat, ikutilah tanda daun-daun kering yang berwarna merah kecoklatan, yang telah Ibu taburkan di tanah sebagai petunjuk jalanmu. Semoga kamu tiba dengan selamat di rumah.”
Mendengar perkataan ibunya, si Anak tiba-tiba menangis meraung-raung menyesali perbuatannya. Dia pun kembali menggendong ibunya itu di atas punggungnya dan pulang bersama kembali ke rumahnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home